JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sejumlah warga di kawasan Kali Cideng, RT 11/RW 3, Gambir, Jakarta Pusat, mengaku senang dengan adanya program septic tank gratis.
Program ini dinilai sangat membantu, terutama bagi warga yang selama ini terkendala biaya dan sempitnya lahan.
Salah satu penerima manfaat, Syatif, 63 tahun, pedagang mi ayam dan bakso yang telah menetap di kawasan tersebut sejak 1993, mengungkapkan bahwa selama ini limbah rumah tangganya langsung dibuang ke kali di depan rumah.
“Walaupun punya WC dan kamar mandi dalam, pembuangan air kami tiba ke kali di depan rumah,” kata Syatif saat ditemui di sekitar Kali Cideng, Sabtu, 3 Mei 2025.
Ia mengaku telah lama berencana membangun septic tank, namun selalu terhalang keterbatasan biaya dan lahan.
Baca Juga: DPRD Jakarta Nilai Pembangunan Septic Tank Komunal Belum Maksimal
“Sebenarnya kami sudah ada rencana bangun capriting sejak dulu. Tapi mau bagaimana lagi, kendala di tempat sama biaya,” ujarnya.
Syatif menyebut, bukan hanya dirinya yang menghadapi persoalan ini. Sebagian besar warga di wilayah tersebut membuang limbah ke kali karena alasan yang sama, lahan sempit dan biaya pembuatan septic tank yang mahal.
“Untungnya kali di sini nggak pernah luber walaupun banjir. Kalau nggak bisa berabe,” tuturnya.
Kini, Syatif menjadi salah satu warga yang menerima bantuan septic tank gratis. Instalasi dilakukan di ruang tamu rumahnya. Ia mengaku bersyukur atas bantuan tersebut.
“Saya bersyukur sekali. Alhamdulillah akhirnya saya punya septic tank setelah puluhan tahun tinggal di sini,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa persoalan sanitasi ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Bahkan ada warga yang telah tinggal di kawasan itu sejak 1975.
“Masalah ini sudah ada sejak dulu. Sebelumnya ada yang pernah janjiin program ini, tapi hanya wacana saja,” kata Syatif.
Menurutnya, kondisi pembuangan limbah yang terbuka menyebabkan lingkungan menjadi kumuh dan berbau tidak sedap.
“Gimana ya. Kalau kita kan sudah terbiasa, tapi kalau orang baru biasanya merasa jijik,” ujar dia.
Meskipun warga tetap menggunakan WC untuk aktivitas buang air, bau tidak sedap kerap tercium dari sekitar lingkungan.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Pasang Septic Biopal untuk 25 Ribu Jamban Tanpa Pembuangan
Dengan adanya program ini, menurut Syatif, warga merasa sangat terbantu.
“Kami sangat senang sekali. Ini kesempatan untuk kami. Jadi kami nggak usah mikirin kendala biaya dan tempat sempit lagi untuk membangun septic tank. Tinggal terima beres,” ujarnya.
Senada dengan Syatif, Eti, 60 tahun, istrinya yang juga berdagang mi ayam bakso, menyebut program ini baru benar-benar terwujud di masa kepemimpinan Pramono Anung dan Rano Karno.
“Kami sangat bangga dan mengakui kepemimpinan Pak Pramono. Berkat beliau kami tidak pusing lagi memikirkan saluran pembuangan udara,” kata Eti.
Ia juga menilai bahwa pemerintah sebelumnya hanya sebatas memberi janji.
“Ya harusnya dari dulu sudah dilaksanakan. Apa yang bisa dibantu, diarahkan, bagaimana biayanya. Ini pun karena ada bantuan dari Ibu Dewan makanya baru bisa terwujud,” ucapnya.
Syatif dan Eti berharap, ke depannya warga bisa lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Udah cukup ya. Semoga ke depannya warga bisa sadar akan kebersihan lingkungan,” tutup Eti. CR-3