JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pemprov Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan sejumlah upaya bagi warga Jakarta yang saat ini mempunyai kloset, namun membuang tinja ke kali karena tak punya septic tank.
Kepala Bidang Pengelolaan Air Limbah Dinas SDA DKI Jakarta, Robby Dwi Mariansyah menyampaikan, salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan melakukan pengembangan dan pengelolaan air limbah domestik.
"Dinas SDA telah melakukan pengembangan untuk mengelola air limbah melalui Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD)," ucap Robby saat dihubungi Poskota, Sabtu 3 Mei 2025.
Robby menyebut, revitalisasi septic tank di sejumlah wilayah Jakarta juga turut dilakukan.
Baca Juga: Warga Bantaran Kali Cideng Senang Dapat Program Septic Tank Gratis
"Pada tahun 2020-2022 telah dilaksanakan program Subsidi Revitalisasi Tangki Septik Rumah Tangga di 3.693 titik," kata Robby.
Robby menyampaikan, di tahun 2023 juga telah dilaksanakan program Rehabilitasi MCK dan Tangki Septik Komunal di 55 titik.
"Titik lokasi pelaksanaan program-program tersebut tersebar di 5 wilayah kota administrasi Jakarta yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat terhadap akses sanitasi," ujar Robby.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengelola sejumlah Intalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di DKI Jakarta dengan kapasitas per hari yang bervariasi.
"IPAL domestik yang dikelola oleh Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta sampai dengan saat ini tersedia di 71 titik pada 5 Kota Administrasi dan 1 Kabupaten Administrasi," ujar dia.
Baca Juga: DPRD Jakarta Nilai Pembangunan Septic Tank Komunal Belum Maksimal
Robby menegaskan, Dinas SDA saat ini terus berupaya meningkatkan capaian akses pelayanan air limbah, sehingga, mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh buruknya kualitas air permukaan dan air tanah.
"Memperbaiki kualitas lingkungan khususnya kualitas air permukaan dan air tanah dan menyediakan sumber alternatif air baku dan air bersih dan sebagai sarana edukatif masyarakat untuk berpartisipasi menciptakan lingkungan sehat," ucap Robby.
Robby menyatakan, sanitasi menjadi poin penting untuk mendukung Jakarta menjadi kota global. Menurutnya, jika air limbah domestik tidak dikelola dan diolah sesuai dengan standar, maka akan mencemari lingkungan.
"Misalnya air limbah domestik yang langsung meresap ke dalam tanah akan mencemari tanah dan air tanah. Begitu juga jika air limbah domestik langsung dibuang ke badan air, maka saluran drainase, sungai, danau, hingga ke laut menjadi tercemar," kata Robby. CR-4