POSKOTA.CO.ID - Pelatih anyar Malaysia, Peter Cklamovski memberikan sindiran terhadap program naturalisasi Timnas Indonesia yang dilakukan PSSI.
Seperti diketahui, skuad Garuda belakangan ini dihiasi pemain keturunan, yang kebanyakan berasal dari Belanda.
Para pemain Timnas Indonesia tersebut akhirnya bisa memperkuat tim Garuda, dengan menjalani naturalisasi.
Tidak dipungkiri, program yang dicanangkan oleh PSSI tersebut dirasa cukup efektif dalam menaikkan level timnas.
Baca Juga: Cetak Gol 30 Detik, Marcus Thuram Ukir Rekor Baru di Semifinal Liga Champions
Terbukti saat ini tim asuhan Patrick Kluivert sedang berjuang untuk bisa mentas di Piala Dunia 2026.
Dianggap Tidak Relevan
Apa yang dilakukan Timnas Indonesia ternyata membuat beberapa negara di ASEAN mengikuti program tersebut.
Namun, pelatih baru Malaysia, Peter Cklamovski justru memberikan tanggapan yang mengejutkan mengenai program naturalisasi yang dilakukan PSSI untuk Timnas Indonesia.
Baca Juga: Inzaghi Puji Yamal: Bakat Langka yang Buat Inter Kewalahan
Bagi pelatih asal Australia itu, program yang dilakukan federasi sepakbola Indonesia tersebut sangat tidak relevan dengan dirinya.
"Proyek Indonesia tidak bermakna bagi saya, jadi saya tidak akan membicarakannya. Tidak relevan bagi saya," kata Peter Cklamovski, seperti dikutip dari instagram/@astroarenahd.
Peter Cklamovski justru membeberkan bahwa dirinya memiliki solusi unik, untuk meningkatkan level permainan skuad Harimau Malaya.
"Kita mempunyai pendekatan unik di sepak bola Malaysia dan dengan kami juga mempunyai solusi yang unik," ungkapnya.
Baca Juga: PSIS Semarang Tetap Incar Poin Penuh di Markas Bali United Meski Sedang Sulit
Pelatih berusia 46 tahun itu tidak memungkiri jika skuad Harimau Malaya masuh belum mampu bersaing di level internasional.
Namun, ia tetap yakin skuad timnas Malaysia mampu bersaing ke depannya, asal dibarengan dengan kerja keras dan komitmen.
"Saya melihat ada potensi besar di sepak bola Malaysia. Kita harus menyadarinya dengan rendah hati masih jauh dari itu (level internasional)," ujarnya.
"Tetapi dengan kerja keras dan komitmen, kita bisa melangkah lebih jauh."
"Seperti yang saya katakan sebelumnya karena kami berada di fase konstruksi saat ini, mencoba membangun fondasi untuk melakukan itu," jelasnya.