BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Viral di media sosial aksi seorang pria yang diduga melakukan aksi penganiayaan kepada warga.
Pria tersebut diketahui seorang anak Kepala Desa (Kades) yang tega menganiaya seorang warga lantaran diduga tidak terima mendapatkan kritikan di media sosial.
Melansir dari akun Instagram @jabodetabek24info mengunggah video yang menunjukkan adanya penyerangan terhadap seorang warga di dalam rumahnya.
"Anak kepala desa Klapanunggal aniaya seorang warganya yang mengkritik online," tulis keterangan unggahan yang dikutip Poskota pada Rabu, 30 April 2025.
Baca Juga: Viral Diduga Dianiaya Satpam, Selebgram Medan Alami Kekerasan di Rumah Sakit Pirngadi
Dalam video yang beredar itu terlihat seorang pria mengenakan baju berwarna hitam dan mengenakan topi datang ke sebuah rumah yang diduga kediaman korban.
Tampak kedua pria yakni pelaku dan korban terlibat cekcok di dalam rumah. Dalam narasi dikatakan bahwa pria bertopi itu merupakan seorang anak Kades Kelapanunggal, Kabupaten Bogor.
Terlihat pelaku terus mengintimidasi korban dengan beberapa kali memegang tangan dan wajah korban sambil berbicara keras.
Tak lama kemudian, pria bertopi itu justru melayangkan pukulan ke wajah korban dan kemudian dibalas dengan mendorong pria tersebut untuk menjauh.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pria Berbaju Loreng yang Aniaya Bidan: Bukan Anggota TNI
Namun tetap saja, pelaku tampak terus maju dan beberapa kali menutup mulut hingga memukul wajah korban. Tampak korban hanya berusaha menghindar tanpa ada perlawanan.
"Lu enggak usah mukul. Gua mah ngekritik," ucap korban.
Dari keterangan unggahan, alasan pelaku melakukan hal tersebut karena ayah dari pelaku bekerja di Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan tidak menerima kritikan dari warga.
"Pelaku menganiaya korban karena bapak pelaku bekerja di Badan usaha milik desa jadi tidak boleh mengkritik pemerintah desa," katanya.
Baca Juga: Pria di Menteng Aniaya Tetangga Sampai Patah Tulang Gegara Tak Terima Ditegur
Aksi itu diduga disaksikan oleh warga lainnya dan terdengar seorang pria meminta aksi penganiayaan itu segera dihentikan.