POSKOTA.CO.ID - Lebaran terasa kurang lengkap tanpa kehadiran ketupat yang disajikan dengan opor ayam, sambal goreng kentang, dan tak lupa kerupuk udang.
Namun, perlu kamu tahu bahwa ketupat Lebaran bukan sekadar makanan biasa. Di balik sajian ini, terdapat sejarah panjang dan filosofi yang membuatnya lebih dari sekadar kuliner khas Lebaran.
Selain memiliki nilai filosofis, ketupat juga erat kaitannya dengan budaya dan tradisi masyarakat Nusantara.
Dalam beberapa daerah, ketupat tidak hanya disajikan saat Lebaran, tetapi juga dalam berbagai ritual adat, seperti selamatan dan upacara syukuran.
Lalu, bagaimana sebenarnya asal-usul ketupat Lebaran? Mari kita telusuri kisah menarik di balik hidangan khas ini.
Baca Juga: Banting Setir! Adul Jual Kulit Ketupat Musiman, Raup Untung Besar
Asal-Usul Ketupat dalam Tradisi Lebaran
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Angeline Ariyanti dan koleganya dalam Journal of Ethnic Foods, ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada abad ke-15 hingga awal abad ke-16.
Sunan Kalijaga adalah salah satu dari Wali Songo, yang memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa.
Saat berdakwah di Demak, Sunan Kalijaga memperkenalkan dua acara setelah bulan Ramadan, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.
Bakda Lebaran dirayakan pada hari pertama Idul Fitri dengan doa dan silaturahmi. Sementara, Bakda Kupat diadakan seminggu setelah Idul Fitri.
Tradisi Bakda Kupat merupakan hasil adaptasi dari kebudayaan sebelumnya yang kemudian diselaraskan dengan nilai-nilai Islam oleh Sunan Kalijaga.