POSKOTA.CO.ID - Pada Sabtu, 8 Februari 2025, pergerakan harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya masih menunjukkan tren yang beragam.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap, mayoritas aset kripto berada di zona merah dalam sepekan terakhir, meskipun dalam 24 jam terakhir ada beberapa yang masih bertahan di zona hijau.
Bitcoin (BTC), sebagai kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, hanya menguat tipis dalam 24 jam terakhir namun masih menunjukkan pelemahan jika dilihat dalam tujuh hari terakhir.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level Rp 1,57 miliar, dengan kenaikan 0,05 persen dalam sehari, tetapi masih melemah 5,76 persen dalam sepekan.
Ethereum (ETH) mengalami penurunan signifikan, turun 2,27 persen dalam sehari terakhir dan 20,66 persen dalam sepekan. Harga ETH saat ini berada di level Rp 43,15 juta per koin.
Sementara itu, Binance Coin (BNB) berhasil mencatatkan kenaikan dalam sehari terakhir sebesar 9,32 persen, meskipun masih turun 15 persen dalam sepekan, sehingga saat ini diperdagangkan di harga Rp 9,46 juta per koin.
Kripto lain seperti Cardano (ADA), Solana (SOL), dan XRP juga mengalami pergerakan yang beragam, dengan SOL dan XRP berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir, sementara ADA masih mengalami penurunan.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto saat ini mencapai Rp 51,44 triliun, mengalami kenaikan sekitar 0,24 persen dalam sehari terakhir.
Aset Kripto Paling Populer di Indonesia
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), minat investor terhadap aset kripto di Indonesia masih cukup tinggi, meskipun pasar global mengalami dinamika yang fluktuatif.
Sepanjang Januari 2025, nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp 44,6 triliun.
Beberapa aset kripto dengan volume perdagangan tertinggi di Indonesia adalah Tether (USDT), Bitcoin (BTC), XRP, Solana (SOL), dan Ethereum (ETH) dengan nilai transaksi mencapai Rp 24,5 triliun, atau sekitar 56 persen dari total transaksi pada Januari 2025.
Jumlah investor kripto di Indonesia juga terus bertambah, dengan total 22,9 juta investor yang berpartisipasi dalam perdagangan aset digital.
Namun, pemahaman masyarakat mengenai aset kripto masih tergolong rendah. Berdasarkan survei OJK, hanya 31,8 persen responden yang memahami prinsip dasar kripto secara menyeluruh.
Baca Juga: Mengajukan Pinjaman KUR BCA 2025, Ini Syarat Umum dan Dokumen yang Perlu Dilengkapi
Regulasi dan Masa Depan Kripto di Indonesia
OJK terus berkomitmen untuk memperkuat ekosistem kripto di Indonesia, terutama dalam aspek regulasi dan edukasi kepada masyarakat. Beberapa langkah yang akan ditempuh meliputi:
- Meningkatkan edukasi dan literasi kripto kepada masyarakat guna mencegah penipuan dan investasi bodong.
- Memastikan regulasi yang adaptif agar dapat mengakomodasi perkembangan industri kripto.
- Melindungi konsumen dan menciptakan ekosistem investasi yang aman serta transparan.
Ke depan, pasar kripto di Indonesia diperkirakan akan terus berkembang, didukung oleh meningkatnya adopsi dan inovasi teknologi blockchain.