POSKOTA.CO.ID – Termasuk kepada penyakit yang berbhaya, penyakit kanker sering diidentikkan sebagai masalah kesehaan yang lebih sering menyerang orang tua.
Namun ternyata, saat ini penyakit berbahaya tersebut justru mengalamai perubahan. Diketahui bahwa angka kasus kanker pada anak-anak dan remaja terus meningkat secara signifikan.
Melansir Time, data global menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, dengan angka diagnosis kanker pada usia di bawah 50 tahun meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir.
Diperkirakan pada 2030, jumlah kasus kanker dini akan naik sekitar 30 persen, dan angka kematian terkait kanker juga diprediksi meningkat hingga 20 persen.
Tak hanya itu, jenis-jenis kanker yang sebelumnya jarang terjadi pada usia muda, seperti kanker kolorektal dan kanker payudara dini, kini menjadi semakin umum ditemukan.
Fenomena ini tentu mengundang banyak pertanyaan dari berbagai kalangan. Apa yang sebenarnya menyebabkan peningkatan kasus ini?
Apakah gaya hidup modern yang serba cepat dan tidak sehat menjadi pemicunya? Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.
1. Gaya Hidup Modern
Ternyata, gaya hidup modern menjadi salah satu faktor utama meningkatnya kasus kanker di usia muda yang menjadi penyebabnya.
Sebab, pola makan tinggi makanan olahan, kurang olahraga, dan konsumsi alkohol berlebih dapat meningkatkan risiko kanker.
2. Peran Mikrobioma Usus
Mikrobioma usus adalah kumpulan mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit yang hidup di dalam usus manusia.
Mikrobioma ini berperan penting, seperti membantu proses pencernaan makanan, mensintesis vitamin yang dibutuhkan tubuh, dan mengatur sistem imun untuk melindungi tubuh dari penyakit.
Keseimbangannya dipengaruhi oleh pola makan dan penggunaan antibiotik. Ketidakseimbangannya berpotensi memberi dampak negatif pada kesehatan, termasuk meningkatkan risiko penyakit serius.
3. Perubahan Sosial
Ternyata, perempuan yang melahirkan anak pertama pada usia lebih muda memiliki risiko kanker payudara lebih rendah.
Meski begitu, sini semakin banyak wanita di era modern yang memilih menunda kehamilan atau tidak memiliki anak sama sekali yang malah bisa berkontribusi pada peningkatan risiko ini.
Sebenarnya, ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko kanker, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, tidak merokok, dan membatasi konsumsi alkohol.
Tak hanya itu, Orang dengan riwayat keluarga kanker atau faktor risiko tertentu disarankan untuk melakukan skrining dini.
Yang tak kalah penting, kenali tubuh dan jangan abaikan gejala tak biasa. Jika mengalami keluhan seperti gangguan pencernaan atau kembung berkepanjangan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Sebab, diagnosis dini dapat meningkatkan peluang pengobatan yang berhasil, terutama pada orang yang memiliki kecenderungan genetik terhadap kanker.
Meskipun kanker pada usia muda masih tergolong jarang, namun meningkatnya kasus ini menjadi pengingat bahwa kesehatan adalah investasi jangka panjang yang perlu dijaga sejak dini.