POSKOTA.CO.ID - Pengamat Politik, Ujang Komarudin berharap, pasangan calon (paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta tidak menggunakan akronim atau kata-kata singkatan saat debat perdana Pilkada 2024.
"Karena bukan tebak-tebakan. Istilah singkatan, kepanjangan, itu kan banyak orang juga tidak tau apa yang dimaksud, termasuk paslon lain," kata Ujang melalui pesan singkat, Rabu, 2 Oktober 2024.
Menurut Ujang, ketiga kandidat harus menawarkan program, ide, dan gagasan sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berangkat dari kebutuhan-kebutuhan masyarakat Jakarta.
"Ya kalau debat kan memang bicara soal visi misi, bicara soal program, bicara soal ide gagasan, apa yang disampaikan ya tentu berangkat dari masalah-masalah Jakarta, berangkat dari problem Jakarta, berangkat dari hal-hal yang dibutuhkan oleh warga Jakarta apa, kan itu," ujarnya.
"Harus dicarikan solusinya. Jadi berikan saja program-program terbaik, ide, gagasan terbaik," ujarnya menambahkan.
Terpisah, Calon Gubernur Jakarta 03, Pramono Anung merespons soal akronim yang kemungkinan keluar dalam debat perdana tersebut. Ia berharap, hal tersebut tidak terjadi.
"Saya akan lebih mengutamakan yang namanya debat itu jangan nanya singkatan karena bagaimana pun kalau cuman nanya singkatan ya gak semua orang pasti hafal akan singkatan itu," ucapnya.
Menurut Pramono, kata-kata singkatan yang acap kali keluar bisa saja dibuat-buat. Sehingga kata-kata singkatan itu tidak dapat dicerna apalagi dimengerti oleh audiens atau masyarakat.
"Jadi lebih baik substansi nya gagasannya, idenya bagaimana cara penyelesaiannya, itu lebih substansi," ungkapnya.
Debat Gubernur-Wakil Gubernur Jakarta perdana digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus) pada Minggu, 6 Oktober 2024. Adapun tema debat yang diangkat, ialah 'Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta menjadi Kota Global'.
Dapatkan berita serta informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.