POSKOTA.CO.ID - Masalah gagal bayar (galbay) dari pinjaman online (pinjol) telah menjadi fenomena yang cukup banyak terjadi di Indonesia.
Ketika seseorang tidak mampu membayar cicilan tepat waktu, nasabah sering kali menghadapi tekanan dari pihak penagih utang, atau dikenal sebagai debt collector (DC) Pinjol.
Beberapa orang mencari solusi cepat dengan melakukan reset telepon, uninstall aplikasi pinjol, atau mengganti nomor handphone (Hp) untuk menghindari teror DC pinjaman online.
Harapannya, dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut, nasabah dapat terhindar dari kejaran para DC Pinjol dan mendapatkan waktu untuk bernafas sejenak.
Namun, pertanyaannya apakah langkah-langkah tersebut benar-benar efektif untuk menghentikan gangguan dari pihak pinjol, baik yang legal maupun ilegal?.
Kemudian, apakah dengan sekadar mengganti nomor hp atau menghapus aplikasi pinjol, nasabah bisa benar-benar lolos dari tanggung jawab saat galbay?.
Berikut penjelasan lebih lanjut yang dilansir Poskora dari kanal YouTube Fintech ID, pada Senin, 8 September 2024.
1. Pinjaman di Pinjol Ilegal
Jika nasabah memiliki utang di pinjaman online ilegal, cara seperti reset telepon atau mengganti nomor hp mungkin bisa memberikan sedikit kenyamanan.
Pinjol ilegal biasanya tidak memiliki izin resmi dan metode penagihan mereka lebih mengandalkan teror, baik secara fisik maupun melalui pesan digital.
Dengan mengganti nomor hp, pinjol ilegal mungkin tidak bisa lagi menghubungi nasabah secara langsung.
Namun, risiko dari pinjaman ilegal ini adalah penyalahgunaan data. Saat kalian mendaftar di pinjol ilegal, mereka sering kali mengakses data pribadi seperti kontak, galeri foto, dan informasi lainnya di hp nasabah.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan reset hp secara menyeluruh agar tidak ada aplikasi atau kode yang tertinggal, yang berpotensi membahayakan privasi kalian.
2. Pinjaman di Pinjol Legal
Berbeda dengan pinjol ilegal, pinjaman dari perusahaan yang terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki aturan dan prosedur yang lebih ketat.
Jika nasabah tidak membayar pinjaman dari pinjol legal, data akan tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK OJK), yang mempengaruhi catatan kredit.
Hal ini akan menyulitkan nasabah di masa depan saat mengajukan kredit rumah, kendaraan, atau produk perbankan lainnya.
Mengganti nomor hp atau reset telepon mungkin akan menghindarkan nasabah dari panggilan atau pesan DC Pinjol untuk sementara waktu, namun ini bukan solusi jangka panjang.
Pihak penagih masih bisa mendatangi rumah nasabah yang sesuai dengan alamat KTP terdaftar. Selain itu, jika nasabah memberikan nomor kontak darurat saat pendaftaran, DC pinjol juga bisa menghubungi kontak tersebut untuk melacak keberadaan.
3. Shopee PayLater dan E-Commerce
Bagi kalian yang menggunakan layanan pinjaman seperti Shopee PayLater atau Shopee Pinjam, meskipun telah mengganti nomor hp atau reset telepon, masih ada peluang pihak pinjol menemukan kalian melalui aktivitas belanja di platform tersebut.
Jika nasabah masih berbelanja menggunakan akun yang sama, data kalian tetap terhubung, sehingga DC bisa melacak melalui aktivitas belanja.
Dengan demikian, meskipun reset dan ganti nomor hp bisa mengurangi gangguan sementara, penting untuk mencari solusi yang lebih permanen, seperti mengatur ulang cicilan atau negosiasi dengan pihak pinjol.
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.