Atlet bulutangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tanjung lolos babak 8 besar atau perempatfinal Olimpiade Paris 2024. (Badminton.ina)

Opini

Negara Bulutangkis Terkikis

Rabu 07 Agu 2024, 07:58 WIB

Tradisi medali emas Tim bulutangkis Indonesia rontok sudah di Olimpiade Paris 2024. Sejak awal pemain unggulan berguguran lebih dulu seperti tak punya taji.

Padahal pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto adalah andalan Indonesia untuk mempertahankan tradisi emas di setiap gelaran Olimpiade.

Hal itu, dilakukan sejak Olimpiade Barcelona 1992, bulutangkis selalu mempersembahkan medali emas (kecuali Olimpiade London 2012 dapat perak). Tapi, pada Olimpiade kali ini tim bulu tangkis kita boleh dikatakan hancur lebur.

Sebelum kegagalan nomor ganda putra, nomor ganda putri, dan ganda campuran ternyata tunggal putra telah lebih dahulu kandas.

Publik bulu tangkis kita sebelumnya menaruh harapan besar pada dua pemain tunggal putra yang sudah malang melintang di kejuaraan dunia, yakni Jonatan Christie dan Anthony Ginting.

Mereka terlihat tidak memiliki semangat alias demam panggung ketika bertarung di Paris.

Justru tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningsih yang tidak diunggulkan menunjukkan mental bertandingnya hingga meraih medali perunggu meski lawannya mengundurkan diri akibat cedera.

Di tengah terpuruknya prestasi tunggal putra, Srikandi Merah Putih Georgia menyelamatkan muka Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang nyaris tanpa medali satu pun.

Karena itu, predikat Indonesia sebagai negara bulu tangkis sudah mulai terkikis.

PBSI harus segera berbenah, ada yang salah dengan program dan strategi yang diterapkan selama ini di pengurusan dan pemain. Lihat saja pelatih bulu tangkis Indonesia yang laris manis di negara lain, malah menjadi bumerang bagi prestasi atlet bulu tangkis kita.

Lihat saja kebangkitan bulu tangkis Malaysia yang tidak terlepas dari tangan dingin pelatih asal Indonesia, Rexy Mainaky dan Hendrawan.

India dan Thailand pun sekarang sudah jadi salah satu raksasa bulu tangkis, bersama dengan raksasa lama Tiongkok, Denmark, Korea Selatan dan Jepang.

Bahkan, negara-negara Eropa selain Denmark, seperti Spanyol dan Prancis, juga sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Jangan sampai kebanggaan Indonesia di dunia lewat kejayaan bulutangkis tinggal sejarah.  

Keterpurukan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Saatnya PBSI membuat terobosan berani, jangan biarkan pelatih-pelatih handal bulutangkis Indonesia terbang ke negeri orang.

Kencangkan kembali pembinaan potensi bibit-bibit muda bulutangkis di tanah air untuk regenerasi pengganti seniornya.

Karena bulutangkis tidak perlu susah-susah menaturalisasi pemainnya seperti sepakbola, karena Indonesia sudah lama menjadi kiblat bulutangkis dunia.

Kita tidak ingin cerita kejayaan bulutangkis Indonesia di dunia hanya sebagai kenangan kepada anak dan cucu kita kelak. *

Tags:
Medali-Emasolimpiade paris 2024pemain unggulanTim Bulutangkisbergugurantak punya taji

Administrator

Reporter

Ade Mamad

Editor