BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Keluarga korban mengungkapkan kesaksikan sebelum Muhammad Rizky Zakaria (22) tewas disabet celurit oleh temannya di Jalan Kampung Turi, Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Ibu korban bernama Muntamah (43) mengatakan, Rizky pamit pergi bertransaksi Cash On Delivery (COD) sepatu dengan seseorang pada Minggu, 4 Agustus 2024 dini hari.
"Malam itu, dia bilang sama adeknya, mau COD sepatu adeknya, tapi adeknya tanya, 'mau COD sama siapa ki? Sama temen gue, dimana COD nya? Belum tau, sini gue bawa sepatunya, udah ki besok aja (kata adiknya), ini udah malam kata adeknya. Sekalian aja, gue mau ketemu sama teman," ucap Muntamah kepada Poskota saat dijumpai pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Muntamah menerangkan, Rizky keluar membawa motor Honda Vario berwarna hitam milik adiknya. Adiknya berpesan kepada sang kakak untuk segera kembali sebelum pukul 05.00 WIB.
"Kata adiknya hati-hati aja soalnya gue mau kerja pagi-pagi jam 5 atau subuh, lu udah di rumah pulang," ungkapnya.
Kemudian, adiknya mendapat pesan melalui WhatsApp dari Rizky sekitar pukul 03.30 WIB yang berisi kalimat bahwa kakaknya akan dibunuh. Namun karena masih kantuk, pesan tersebut terabaikan.
"Jam 3 lewat adiknya ini Bella dihubungi di WhatsApp. 'Bel, gue dibunuh sama teman gue, gara-gara gue diajakin nyolong gue enggak mau, temen gue, namanya Ken anak Kampung Tungking'," ucap Muntamah meniru pesan disampaikan korban.
Pada jam tersebut, korban masih sempat mengirim lokasi terkini kepada adiknya. Selain adiknya, Rizky juga berusaha menghubungi tantenya, tetapi tidak mendapatkan respons.
Sekira pukul 03.30 WIB, tantenya mendapat telepon dari pegawai Rumah Sakit Ananda Babelan yang mengabarkan bahwa Rizky terkapar bersimbah darah.
Tak hanya itu, warga turut menghungi nomor adik korban untuk memberi tahu kondisi Rizky yang sedang kritis.
"Di telepon dari rumah sakit, ada juga orang yang nolong Rizky hubungi adeknya. Nah pas itu, adeknya bangun langsung kaget kalau di hapenya ada notif korban mau dibunuh," ujar Muntamah.
Pukul 04.00 WIB, keluarga menuju RS Ananda Babelan yang berjarak hampir 7,6 kilometer dari kediamannya. Di sana, Muntamah melihat Rizky terbaring lemas di atas ranjang pasien.
Muntamah menerangkan, pihak RS Ananda Babelan meminta keluarga merujuk Rizky ke RSUD Kota Bekasi, karena keterbatasan peralatan medis.
Ia mengatakan, Rizky mendapatkan pertolongan di RSUD Kota Bekasi. Namun berselang 20 menit atau sekitar pukul 06.30 WIB, anak sulung Muntamah itu dinyatakan meninggal dunia.
"Sempat bertahan selama 20 menit, anak saya meninggal pukul 06.30 WIB kurang lebih," tutup Muntamah.
Kasus tersebut ditangani Polsek Tambun Selatan dan Polres Metro Bekasi. Kasie Humas Polres Metro Bekasi, AKP Akhmadi mengatakan, pelaku berinisal K (21) telah ditangkap.
"Pelaku berinisial K (21) sudah diamankan di Polsek Tambun," kata Akhmadi pada Senin, 5 Agustus 2024. (Ihsan)
Dapatkan berita dan informasi menarik lainnya di Google News dan jangan lupa ikuti kanal WhatsApp Poskota agar tak ketinggalan update berita setiap hari.