Ilustrasi komplotan polisi gadungan menggasak uang dan perhiasan di kawasan BSD. (ist.)

Tangerang

Komplotan Polisi Gadungan Gasak Uang dan Perhiasan di Kawasan BSD Tangsel

Rabu 10 Jul 2024, 16:15 WIB

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Komplotan polisi gadungan berkeliaran di wilayah BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Dalam aksinya, komplotan polisi gadungan tersebut memeras korbannya.

Listio, wanita berusia 24 tahun, mengaku menjadi korban dari komplotan polisi gadungan tersebut. Uang dan perhiasan berupa cincing dan kalung emas digasak oleh komplotan tersebut.

Saat itu Listio sedang membeli makan bersama teman laki-lakinya di wilayah BSD. Sesampainya di tempat makan, ia memilih menikmati makanan tersebut di dalam mobil.

"Posisinya (makan), temenku di depan. Aku di belakang," katanya, Rabu, 10 Juli 2024.

Tak berselang lama, datang sekomplotan polisi gadungan berjumlah empat orang. Dari empat orang tersebut, satu di antaranya menggunakan seragam polisi tanpa aksesoris yang lengkap.

"Mereka (polisi gadungan) langsung gedor-gedor pintu. Terus mereka juga tidak pakai mobil dinas. Mereka pakai mobil pribadi," ungkapnya. 

Komplotan itu langsung menanyakan surat-surat kendaraan pada kedua korban tersebut.

"Dia (pelaku) nanya STNK dan KTP. Terus menuduh kita melakukan tindakan mesum. Terus aku bilang, 'aku saja duduk belakang, temenku di depan'. Namanya aku cewek terus dia justru memaki dan menunjukan pasal tentang tindakan mesum. Namanya aku cewe aku takut," ujarnya.

Satu dari empat polisi gadungan tersebut bahkan sempat berpura-pura menelpon seseorang.

"Terus ada yang berpura-pura nelpon, di loudspeaker (suaranya keras), 'Ndan ada lagi satu, kita bawa saja ya'. Namanya saya takut, saya nawarin kita damai saja," tutur Listio.

Para pelaku kemudian membagi tugas untuk memuluskan aksinya. Bahkan ada satu dari komplotan itu dalam mobilnya yang memaksa untuk mengendarai kendaraannya.

"Jadi ada yang ikut dengan kita, dia yang nyupirin. Nah dia gak langsung ke kantor polisi, tapi muter-muter dulu," ucapnya.

Setibanya di depan Polres Tangerang Selatan, komplotan tersebut justru tidak langsung masuk ke kantor. Namun hanya parkir di depan kantor Polres Tangerang Selatan.

"Saya nanya dong, ‘kenapa gak langsung dibawa ke kantor', Terus dia jawab 'katanya kamu mau damai'," katanya.

Polisi gadungan itu meminta sejumlah uang sebesar Rp7 juta. Namun, korban tidak memiliki uang sebanyak itu, karena hanya memiliki Rp 900 ribu.

"Kita ke mesin ATM BRI, lalu aku berikan. Saya kasih 2 cicin dan kalung emas. Lalu kita tukeran nomor, karena aku ingin tebus cicin emas yang diberikan kepada pelaku," ungkapnya. 

Namun, keesokan harinya, korban berusaha menghubungi polisi gadungan tersebut. Namun, nomor yang diberikan kepada korban sudah tidak bisa dihubungi lagi.

"Kita mau lapor bingung, soalnya, bukti-bukti engga ada. Dia terima uangnya hanya cash. kita mau rekam dan foto, handpone kita direbut saat diintrograsi. Jadi mereka seperti sudah terbiasa. Sudah terlatih," pungkasnya. (Veronica Prasetio) 

Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI

Tags:
polisi-gadungankomplotan polisitangerang-selatanBSD

Veronica Prasetio

Reporter

Umar Mukhtar

Editor