JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang bocah berinisial ARP (13) viral di media sosial karena depresi akibat HP miliknya dijual sang ibu.
Akibat depresi inilah, bocah yang berdomisili di Kampung Gunung Sari Bedeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, itu putus sekolah.
Sulung dari tiga bersaudara ini berhenti melanjutkan pendidikan saat ia baru saja naik ke kelas 6 SD di Agustus 2023 lalu.
Faktor sering mengamuk di dalam kelas atau proses kegiatan belajar mengajar berlangsung menjadi penyebab utama ia keluar dari sekolah.
Perbuatannya di dalam kelas kerap membuat takut teman-teman sebayanya. Karena alasan inilah ibu ARP, Siti Anita, terpaksa mengeluarkan anak pertamanya itu dari sekolah.
Gejala depresi yang dialami ARP semula hanya sering melamun. Tanda depresi kemudian berlanjut dengan emosi ARP yang sering meledak-ledak.
Bocah laki-laki ini bahkan pernah kabur dari rumah hingga ibunya meminta tolong kepada masyarakat melalui media sosial Facebook agar anaknya tersebut ditemukan.
Semua kejadian itu berlangsung setelah sang ibu menjual HP kesayangannya.
Padahal, ibunya telah berjanji akan mengganti jika mereka mendapatkan rezeki di kemudian hari.
ARP tetap merasa sedih karena HP tersebut dibeli dengan jerih payahnya menabung. Adapun alasan sang ibu menjual HP anaknya itu adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dari informasi yang dihimpun, Siti Anita menjual HP ARP untuk mendapatkan uang sabagai biaya hidup sehari-hari.
Masalah ekonomi keluarga mereka memicu Siti menjual HP anaknya.
Sudah delapan bulan suaminya yang bekerja serabutan di luar kota tak memberi nafkah dan kabar.
Siti Anita bahkan pernah mencoba mengobati ARP dengan rukyah namun tak berhasil. Dari pemeriksaan medis, diperoleh keterangan bahwa ARP mengalami depresi.
Akibat tidak memiliki biaya, Anita tak menempuh upaya medis dan terpaksa merawat dan membesarkan anak pertamanya ini seperti biasa di rumah dengan harapan dapat segera sembuh.
Kasus putus sekolah dan depresinya bocah ini kemudian viral. Masyarakat sekitar dan pemerintah setempat kini mengulurkan bantuan untuk keluarga ARP.
Beberapa bantuan yang diterima ARP dan keluarganya adalah PKH, Kartu Indonesia Pintar (KIP), hingga swadaya yang dihimpun oleh kelurahan setempat.