JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Setelah sahur dan adzan subuh di bulan Ramadhan 2024, memang akan ada godaan mengantuk. Namun, kebiasaan tidur saat waktu subuh di bulan Ramadhan ternyata banyak kerugian.
Waktu Subuh di bulan suci Ramadhan sebaiknya manfaatkan kesempatan tersebut, untuk menimba pahala semaksimal mungkin.
Hanya saja kebiasaan tidur saat subuh menjadi penghalang mendapatkan pahala lebih di bulan Ramadhan.
Kebiasaan tersebut banyak faktor penyebabnya, diantaranya karena tidak terbiasa bangun sahur, serta waktu sahur yang terlalu dini.
Namun hal ternyata kebiasaan tersebut memiliki kerugiannya, apa saja ? Berikut penjelasannya yang dikutip Poskota.co.id dari muslimah.or.id.
1. Kehilangan keberkahan di pagi hari
Rasulullah SAW telah memanjatkan doa yang agung kepada umatnya yang memberi perhatian besar pada waktu pagi.
Rasulullah SAW bahkan memanjatkan doa agar diberikan keberkahan kepada umatnya yang bangun di pagi hari.
Hal tersebut sebagaimana dalam Sunan Tirmidzi dan Sunan Abu Daud dan lainnya dari hadis Sakhr bin Wada’ah al Ghamidi radliyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka”.
2. Menyebabkan tertinggalnya waktu shalat Subuh
Tertidur setelah sahur, dapat menyebabkan tertinggalnya waktu shalat Subuh.
Tak sedikit dari umat Islam yang tertidur, terutama kaum laki-laki bisa menyebabkan tertinggal waktu shalat Subuh berjamaah di masjid.
Untuk itu hindarilah tidur saat subuh terutama saat setelah selesai sahur, manfaatkan waktu jeda antara sahur dan shalat Subuh dengan berdzikir dan berdoa.
3. Menyelisihi kebiasaan para salaf
Rasulullah SAW dan para sahabatnya telah mencontohkan bahwa mereka setelah melaksanakan shalat Subuh, mereka duduk di masjid hingga matahari terbit.
Sehingga sebagian ulama salaf membenci tidur setelah shalat subuh.
Diriwayatkan dari Sammak bin Harb, bertanya kepada Jabir bin Samurah, “Apakah anda sering menemani duduk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”.
Jawaban Jabir bin Samurah, “Ya, sering. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah meninggalkan tempat beliau menunaikan shalat shubuh hingga matahari terbit. Jika matahari telah terbit maka beliau pun bangkit meninggalkan tempat tersebut. Terkadang para sahabat berbincang-bincang tentang masa jahiliah yang telah mereka lalui kemudian mereka tertawa-tawa sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya tersenyum-senyum saja mendengarkan hal tersebut” (HR Muslim).
Selain itu, adapun ‘Urwahin bin Zubair, yang menjelaskan bahwa Zubair melarang anak-anaknya untuk tidur di waktu pagi hari.
Sebagaimana beliau mengatakan, “Dulu Zubair melarang anak-anaknya untuk tidur di waktu pagi”
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah no 25442 dengan sanad yang sahih, Urwah juga mengatakan, “Sungguh jika aku mendengar bahwa seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka dengan dirinya”.
Tak hanya Urwah, Skakhr al Ghamidi merupakan seorang pedagang, dimana ia terbiasa mengirim ekspedisi dagang di waktu pagi.
Akhirnya beliau menjadi kaya dan mendapat banyak harta, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah.
Shakhr al Ghamidi juga mengatakan, “Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika mengirim pasukan perang adalah mengirim mereka di waktu pagi”.
4. Tidur saat subuh menyebabkan malas dan melemahkan badan
Ibnul Qayyim menjelaskan masalah banyak tidur, bahwa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu.
Sebagaimana yang dikatakan Ibnul Qayyim rahimahullah :
“Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222).
Selain itu, amalan seseorang di waktu muda akan berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua.
Jika seseorang di awal pagi sudah bermalas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya akan bermalas-malasan pula.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah :
“Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.” (Miftah Daris Sa’adah, 2/216).
5. Pagi adalah waktu dibaginya rezeki
Waktu subuh merupakan waktu dimana para makhluk mencari rezekinya. Pada waktu subuh juga Allag membagi rezeki kepada para makhluknya.
Imam Ibnul Qayyim mengatakan dalam kitabnya Zaadul Ma’aad, bahwasannya orang yang tidur di pagi hari akan menghalanginya dari mendapatkan rizki.
Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai shalat subuh hingga matahari terbit.
Hal tersebut karena pada waktu tersbeut adalah waktu untuk menuai ghonimah atau pahala yang berlimpah pada bulan Ramadhan.
Mengisi waktu tersebut dengan shalat, berdzikir dan berdoa adalah keutamaan yang sangat besar di bulan Ramadhan menurut orang-orang shalih.
Bahkan jika mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga matahari terbit.
Hal tersebut mereka lakukan karena waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rezeki dan datangnya berkah.