Didit menjelaskan, Saud Maruli Manik selaku Lurah Ancol tidak bermaksud merendahkan martabat petugas PPSU.
Ia mencontohkan, saat membagikan paket sembako di kecamatanLurah Ancol sempat menyebut sebaiknya petugas saja yang mengambil paket sembako.
"Kan, petugas suruh menebus paket sembako Rp100 ribu. Maksudnya biar petugas PPSU aja yang ambil paket sembako tersebut karena kan lumayan kan buat petugas," kata Didit.
"Pak Lurah bilang 'jangan miskin-miskin amat'. Nah petugas marah. Padahal pak Lurah nadanya bercanda," sambungnya.
Kemudian, lanjut Didit, Lurah Ancol juga sempat mengingatkan kepada petugas PPSU agar jangan merokok jika memiliki uang pas-pasan.
"Nah petugas PPSU marah. Disangkanya menghina, padahal pak Lurah cuma ngingetin kalau uangnya lebih baik ditabung buat anak dan istri," paparnya.
Sebelumnya puluhan PPSU Kelurahan Ancol menggelar aksi banting sapu hingga mogok bekerja karena tidak terima dihina Lurah Ancol dengan perkataan miskin di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakut, Senin (19/2/2024).(Pandi Ramedhan)