JAKARTA, POSKOTA.CO.ID- Tak hanya terkena serangan bom atau penembakan saja, puluhan ribu warga Gaza juga tengah dilanda berbagai penyakit serius akibat perang antara Israel dan Hamas.
Melansir Reuters, Kekurangan makanan, air bersih serta tempat berlindung menjadi faktor timbulnya berbagai masalah kesehatan yang menimpa warga Gaza.
"Badai penyakit yang sempurna telah dimulai. Sekarang masalahnya adalah, seberapa buruk dampaknya?," James Elder, anggota PBB dikutip Reuters, Kamis (14/12/2023).
WHO mencatat, ada 59.895 kasus diare telah melanda para anak balita. Jumlah tersebut mengalami peningkatan hingga 66 persen hanya dalam periode 29 November hingga 10 Desember 2023.
Badan PBB juga mengatakan bahwa jumlah tersebut belum pasti lengkap, karena adanya kehancuran pada sejumlah sistem dan layanan di Gaza akibat perang tersebut.
Kepala bangsal anak di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Dr. Ahmed Al-Farra mengungkapkan, bangsalnya dipenuhi dengan anak-anak yang menderita dehidrasi ekstrem yang menyebabkan gagal ginjal dalam beberapa kasus.
Tak hanya itu, dia mengaku, penderita diare parah pun melonjak hingga empat kali lipat dari jumlah yang biasanya.
Lebih lanjut, terdapat sekitar 15 hingga 30 kasus Hepatitis A di kota Khan Younis dalam dua pekan terakhir.
"Masa inkubasi virus adalah tiga minggu hingga satu bulan, jadi setelah satu bulan akan terjadi ledakan jumlah orang. kasus Hepatitis A," ujar Dr. Ahmed Al-Farra.
Tak heran, ratusan ribu warga memang telah mengungsi ke tempat penampungan berupa gedung, sekolah, dan tenda yang ditinggalkan, sejak gencatan senjata yang berakhir dua pekan lalu.
Total 21 dari 36 rumah sakit di Jalur Gaza pun telah ditutup. Namun hanya empat rumah sakit yang dapat berfungsi total, sebab 11 rumah sakit sisanya hanya berfungsi sebagian saja.