Warga yang tinggal di Kolong Tol Angke, Jakarta Barat bakal digusur. Mereka pun resah karena tak memiliki tempat tinggal lain. (Pandi)

MEGAPOLITAN

Terancam Digusur, Curhatan Warga Kolong Tol Angke: Tadinya Enak-Enak Aja

Jumat 14 Jul 2023, 09:03 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Permukiman semi permanen yang berlokasi di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat terancam digusur. Lalu bagaimana nasib warga yang telah bertahun-tahun tinggal di sana?

Salah satu warga, Ricky (30) mengaku was-was setelah tempat tinggal yang telah bertahun-tahun ia tinggali terekspos dan dilirik oleh pemerintah.

Pasalnya setelah terekspos, permukiman semi permanen yang selama ini dihuni oleh ratusan warga selama bertahun-tahun terancam akan digusur.

"Was was, risih, tadinya enak-enak aja gak ada apa-apa. Takutnya ya itu dari orang atas (pemerintah) digusur," ujarnya kepada Poskota saat ditemui poskota.co.id di lokasi.

Menurut Ricky, ratusan warga yang tinggal di lahan milik Jasa Marga yang telah bertahun-tahun tinggal di sana merasa bingung ketika rumah mereka terancam digusur.

Salah satu alasannya, yakni mereka takut kehilangan mata pencaharian. Apalagi mayoritas warga di sana berprofesi sebagai pemulung, tukang parkir, hingga pekerja serabutan.

"Iya, kan ada yang kerjanya jauh juga. Kalau di sana ibarat kata ada lapangan pekerjaan mendingan lah yak," katanya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapakan 52 unit Rumah Susun Sewa (Rusunawa) terhadap warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke tersebut. Langkah itu dilakukan sebagai upaya atas permasalahan di sana.

Namun, upaya pemerintah tersebut tidak sepenuhnya bisa diterima oleh warga di sana.

Warga lain, Dini (29) mengatakan jika sebagian warga enggan pindah ke Rusun lantaran sulit untuk mencari nafkah. Terlebih mayoritas warga di bawah kolong tol berprofesi sebagai pemulung dan juru parkir.

Jika tinggal di Rusun, maka warga khawatir aktivitas perekonomian yang sebelumnya dijalani malah tidak dapat dilakukan di Rusun. Hal itu dikhawatirkan malah akan menambah beban warga di sana.

"Kan kebanyaan di sini kerja mulung sama parkir. Sebenernya sebagian ada yang mau ada yang enggak. Ya itu tadi karena bayar sewa, terus dananya bukan bayar sewa doang kan, bayar listrk, air, segala macem," paparnya.

Meski begitu, Dini mengaku ia merupakan salah satu warga yang terpaksa pindah ke Rusun jika nantinya lokasi tersebut digusur. Sebab ia tak tau harus berbuat apa lagi.

"Mungkin ada yang pindah, ada yang pulang juga, tapi pulang juga kan pake duit. Kalau saya sih mau ya (pindah ke Rusun), ya mau gimana lagi," tandasnya.

Lurah Jelambar, Danur Sasono mengatakan jika pihaknya sejauh ini telah melakukan pendataan warga yang tinggal di bawah kolong tol. Dari pendataan tercatat ada sebanyak 83 KK yang tinggal di sana.

"Dari tingkat Kelurahan hanya melakukan pendataan awal aja, nanti baru pimpinan di tingkat Provinsi. Kita belum ada atensi apa-apa," katanya.

Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menyediakan rumah susun sewa (rusunawa) untuk warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat. Sebanyak 52 unit Rusunawa akan disediakan.

"Pihak Wali Kota Jakarta Barat sudah berkoordinasi dengan kita. Kami diminta menyediakan 52 unit rusun," kata Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Retno Sulistiyaningrum dalam rapat kerja dengan Komisi D DPRD DKI, Selasa (11/7/2023).

Retno menjelaskan, Pemkot Jakarta Barat telah mendata siapa saja yang berhak mendapat rusunawa itu.

Nantinya mereka akan ditempatkan di beberapa rusunawa yang tersedia, yaitu Rusunawa Penjaringan, Jakarta Utara, dan Rusunawa Tipar Cakung, Jakarta Timur.

"Pihak Pemkot sudah mendata warga yang ada dan kami sudah menyediakan di beberapa rusun, antara lain di Rusunawa Penjaringan dan Rusunawa Tipar Cakung," ujarnya.

Namun Retno tidak menyebutkan secara detail kapan warga akan dipindahkan ke rusunawa dan berapa besaran harga sewanya. (Pandi)

Tags:
kolong tolcurhatan wargarusunawa

Pandi Ramedhan

Reporter

Fernando Toga

Editor