Perang Rusia Ukraina membawa bos intel Moskow turut komunikasi dengan CIA. Foto: Ist.

Internasional

Perang Rusia-Ukraina, Bos Intel Moskow Temui CIA soal Dugaan AS di Balik Pemberontakan Wagner

Jumat 14 Jul 2023, 13:54 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perang Rusia kini memasuki hari ke-505. Perkembangan terbaru, Bank Dunia menyebut Ukraina membutuhkan dana sekira Rp 6 kuadriliun untuk memulihkan dan membangun negara mereka akibat perang dalam 10 tahun mendatang.

Angka itu setara dua kali lipat produk domestik bruto sebelum perang Rusia-Ukraina pecah 500 hari lalu. 

Biaya kerusakan sektor pertanian Ukraina yang biasanya tumbuh subur, sudah mencapai sekitar US$8,7 miliar. Menurut Kyiv School of Economics, biaya mengganti bangunan dan infrastruktur yang rusak diyakini mencapai US$143,8 miliar.

Sementara itu di satu sisi, Kepala Intelijen Luar Negeri Rusia Sergei Naryshkin baru-baru ini menemui bos CIA William Burns. Hal ini buntut pemberontakan singkat pasukan Wagner.

Selama ini tentara bayaran Wagner di bawah kepemimpinan Yevgeny Prigozhin dianggap signifikan dalam mendukung perang Rusia-Ukraina. Pemberontakan diketahui gagal dilakukan pada bulan Juni lalu.

Seperti disitat The New York Times dan Wall Street Journal, Jumat 14 Juli 2023, pada 30 Juni lalu, Burns telah menelepon Naryshkin untuk meyakinkan Kremlin bahwa Amerika Serikat tidak berperan dalam pemberontakan singkat itu.

Dalam telepon itu, Naryshkin membenarkan bahwa Burns telah menyinggung "peristiwa 24 Juni", saat tentara bayaran Wagner menguasai Rusia selatan dan berusaha maju menuju Moskow, sebelum akhirnya digagalkan dan mencapai kesepakatan dengan Kremlin untuk mengakhiri pemberontakan.

Telepon bos Intel Rusia dan CIA tersebut, setidaknya dilakukan dalam waktu satu jam. CIA menyebut, AS tak terlibat dalam pemberontakan tersebut.

"Kami kemudian mempertimbangkan dan mendiskusikan apa yang harus dilakukan dengan Ukraina," katanya.

Burns dan Naryshkin selama ini memang aktif terus berkomunikasi sejak dimulainya perang Rusia Ukraina. Komunikasi itu dilakukan di tengah minimnya hubungan antara Moskow dan Washington.

Naryshkin mengatakan kepada TASS bahwa negosiasi perang akan menjadi mungkin di beberapa titik. Namun kantor berita itu tak merinci apakah ini bagian dari percakapannya dengan Burns.

“Wajar jika negosiasi akan dimungkinkan cepat atau lambat, karena konflik apa pun, termasuk konflik bersenjata, diakhiri dengan negosiasi, tetapi kondisi untuk ini, masih perlu dipikirkan secara matang,” kata dia seperti dikutip TASS.

Di satu sisi, Ukraina yang melancarkan serangan balasan mengatakan tidak akan memasuki pembicaraan negosiasi pada saat ini.

Sebab hal ini dapat secara efektif membekukan situasi di medan perang, di mana Rusia telah merebut lebih dari seperenam wilayahnya. Diketahui, Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 dan mengatakan bahwa negara lain tidak boleh menegosiasikan masa depannya.

Tags:
Perang Rusia Ukrainarusiaukrainatentara bayaran wagner

Reporter

Administrator

Editor