JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tenggelamnya kapal selam OceanGate saat menjelajahi jalur tur Titanic menimbulkan duka mendalam. Kelima penumpang yang terdiri dari para miliarder dunia itu tewas.
Pasalnya kapal selam OceanGate yang mereka tumpangi dan hanya dikendalikan dengan kontroler game PC murah senilai Rp 448 ribu itu meledak dahsyat saat menerjang besarnya tekanan bawah laut.
Sutradara film Hollywood James Cameron, yang menyutradarai film Titanic tahun 1997, kemudian bercerita soal kecurigaannya dengan kapal selam OceanGate.
Sejak awal dia sudah tak percaya dengan keamanan kapal selam itu. Perusahaan induk kapal selam Titan tersebut dianggap tidak mendapatkan sertifikasi karena banyak pihak yang meragukan bahwa OceanGate akan lulus melakukan penyelaman di laut dalam.
Cameron pun menyebut bahwa OceanGate sepertinya mengambil jalan pintas sampai akhirnya bisa dioperasikan. "Saya sangat curiga dengan teknologi yang mereka gunakan. Saya tidak akan masuk ke kapal selam itu," katanya disitat, Jumat 23 Juni 2023.
Cameron sendiri telah melakukan 33 penyelaman menggunakan kapal selam ke bangkai kapal Titanic untuk kebutuhan film.
Dia bercerita, pada tahun 2012, dirinya memilih menggunakan teknologi berbeda untuk ekspedisi kapal selam Deepsea Challenger di Pasifik, yang membawanya turun ke kedalaman 10.912 m (35.800 kaki), parit samudra terdalam.
Sementara bangkai kapal Titanic berada di kedalaman 3.810 m (12.500 kaki).
Cameron mengatakan, ketika dia mengetahui bahwa kapal selam OceanGate itu kehilangan navigasi dan komunikasi pada saat yang sama, dia pun langsung mencurigai bahwa akan adanya bencana.
"Saya merasakan apa yang telah terjadi. Untuk elektronik kapal selam gagal dan sistem komunikasinya gagal, dan transponder pelacaknya gagal secara bersamaan - kapal selam akan hilang," katanya.
Ketika dia mengetahui hilangnya OceanGate pada hari Senin, Cameron mengaku langsung menelepon sejumlah kontaknya yang dikenal di berbagai komunitas kapal selam.
Dari sana diperoleh informasi bahwa ketika menuju pada kedalaman 3.800 meter, navigasi tiba-tiba hilang.
"Komunikasi mereka hilang, dan navigasi hilang - dan saya langsung berkata, Anda tidak dapat kehilangan komunikasi dan navigasi bersama-sama tanpa peristiwa bencana yang ekstrem atau peristiwa bencana yang sangat energik. Dan hal pertama yang muncul di benak adalah ledakan."
Sementara itu, pada Kamis kemarin, seorang pejabat Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya telah mendeteksi 'anomali akustik yang konsisten dengan ledakan' tak lama setelah Titan kehilangan kontak dengan permukaan.
Pejabat tersebut mengatakan, informasi tersebut sudah langsung diteruskan ke tim Penjaga Pantai AS, yang menggunakannya untuk mempersempit radius area pencarian.
Terkait hal ini, Cameron menyarankan bahwa ada 'ironi yang mengerikan' dalam hilangnya Titan dan para awaknya, serta menyamakannya dengan hilangnya Titanic itu sendiri pada tahun 1912.
"Kami sekarang memiliki bangkai kapal lain yang sayangnya didasarkan pada prinsip yang sama yaitu tidak mengindahkan peringatan," katanya.
"OceanGate telah diperingatkan. Beberapa orang dalam komunitas deep submergence sebenarnya telah menulis surat kepada OceanGate," kata dia.
Surat yang dikirim ke OceanGate oleh Marine Technology Society (MTS) pada Maret 2018 dan diperoleh oleh New York Times tersebut menyatakan bahwa pendekatan 'eksperimental' yang diadopsi oleh OceanGate dapat mengakibatkan hasil negatif (dari minor hingga bencana besar)".
Secara terpisah, dokumen pengadilan AS menunjukkan ada seorang mantan karyawan OceanGate sebenarnya telah memperingatkan potensi masalah keselamatan dengan kapal tersebut sejak 2018 lalu.
Dokumen tersebut menunjukkan bahwa David Lochridge, direktur operasi kelautan perusahaan, mengemukakan kekhawatiran dalam laporan inspeksi. Namun salah satu pendiri OceanGate bersikeras bahwa Titan telah menjalani pengujian yang ketat.
Dalam sebuah posting blog tentang hal itu di tahun 2019, perusahaan menjelaskan bahwa Titan dirancang berada di luar sistem yang diterima - tetapi itu tidak berarti bahwa kapal selam OceanGate tidak memenuhi standar yang berlaku.
"Terasa seperti sandiwara, mimpi buruk yang berkepanjangan, di mana orang-orang berlarian berbicara tentang suara dentuman dan berbicara tentang oksigen dan semua hal lainnya".
"Saya tahu bahwa kapal selam OceanGate berada tepat di bawah kedalaman dan posisi terakhir yang sebenarnya telah diketahui. Di situlah mereka menemukannya," kata dia.