JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Cantik bukan hanya dilihat dari segi fisik. Tapi, wanita yang mempunyai sikap dan perilaku baik, apalagi punya pemikiran yang luas, juga perlu menjadi salah satu aspek kecantikan.
Diana (24), wanita keturunan asli Afrika ini menjadi salah satu finalis Abang None (Abnon) Jakarta Barat. Padahal, mahasiswi jurusan komunikasi semester akhir ini sempat minder.
Diana lahir dan besar di Bogor, Jawa Barat. Dia merupakan keturunan campuran. Ayahnya asli orang Afrika, sementara ibunya asli Bogor, atau suku Sunda.
Ia menjadi finalis Abnon Jakarta Barat tahun 2023. Dimana Tahun 2019, Diana sempat mengikuti event Putra-Putri Bahari Kepulauan Seribu. Dari event tersebut, ia kemudian tertarik untuk mengikuti event Abnon Jakarta.
"Tahun 2022 aku tertarik ikut audisi, tapi tahun lalu belum beruntung jadi aku cuma lolos sebagai semi finalis. Akhirnya coba lagi tahun ini karena masih ada rasa penasaran dan ada waktu dan kesempatan alhamdulillah lolos," ujarnya kepada Poskota.
Gagal lolos di tahun 2022 dan hanya menjadi semi finalis, finalis None Jakarta Barat ini sempat berpikir bahwa ia tak lolos karena masalah fisik. Namun ternyata, hal tersebut terbantahkan setelah ia lolos sebagai finalis Abnon Jakarta Barat tahun 2023.
"Itu sempat menjadi concern aku, karena aku belum melihat sosok None atau dari Abang yang seperti aku dan aku nanya juga bisa gak sih look kaya aku masuk. Sebenernya selama aku melihat mentok-mentok diversitynya Arab, Chinese, cuma gak ada yang kayak aku, makanya aku sempet minder banget," kata Diana.
"Cuma aku coba tahun lalu aku gak lolos emang dan sempat overthinking apa karena gak ada sosok imagenya di aku. Cuma hal itu terpatahkan dengan ya lolos juga tahun ini. Jadi ya bisa dibuktikan salah satunya yang dikatakan bang Edwin (pembina Abnon Jakarta Barat) kalau Barat itu lebih diversity," tambah Diana.
Terpisah, finalis Abnon Jakarta Barat lain asal Papua, Dion (21) mengaku minder saat akan mengikuti event Abnon. Pasalnya ia tahu jika peserta yang akan mengikuti Abnon jauh lebih baik dari dirinya.
Namun dengan kepercayaan diri, Dion mendaftarkan diri sebagai Abnon Jakarta Barat tahun 2023. Terbukti, ia menjadi finalis yang mampu bersaing dengan peserta lain.
"Awalnya takut tuh bisa gak sih apalagi kan saya dari Papua terus mikirnya minder sama anak-anak yang di Jakarta, kan kaya pasti mereka lebih luas dan SDM nya bagus. Cuma balik lagi saya dari Papua ke sini merantau pengen banyak pengalaman yang baik. Dan saya tuh pengen saya yang dari Timur aja bisa, saya berani bermimpi besar dan Abnon ini sebagai wadah," katanya
Pembina Abnon Jakarta Barat, Edwin (25) mengatakan jika sejak tahun 2022 saat dirinya lolos sebagai finalis, peserta Abnon sudah beragam, bukan hanya berasal dari satu suku, ras, atau agama.
"Jujur, banyak pujian dari para senior Abang None yang sudah-sudah tentang pemilihan 15 finalis Abang None tahun ini, bahwa mencakup semua daerah dan kebudayaan dan keragaman di Indonesia," katanya.
Edwin yang menjadi pembina finalis Abnom Jakarta Barat tahun 2023 juga menjadi pemateri untuk pembekalan para finalis. Dalam penyampaian materi, Edwin menekankan agar tidak membunuh karakter para finalis itu sendiri.
"Saya selalu bilang bahwa, kita boleh mengajari mereka tentang cara berbicara, menjawab pertanyaan dan sebagainya, tetapi jangan sampai membunuh karakter mereka," tukasnya.
Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kasudin Parekraf) Jakarta Barat, Dedy Sumardi mengatakan, bahwa penilaian finalis Abnon bukan hanya dilihat dari segi fisik, namun juga dari berbagai aspek. Hal itu juga tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub).
"Sesuai dengan Pergub nomor 10 Tahun 2010, penialian bukan hanya dari aspek kecantikan, tapi juga intelektual, sikap, kepribadian, dan hal-hal yang memang ya itu hampir semuanya mencakup masalah kepribadian dan semata-mata bukan kecantikan," ucapnya.
Menurut Dedy, hal tersebut membuktikan bahwa event Abnon Jakarta bisa diterima di lapisan masyarakat. Terlebih peserta yang mengikuti event ini tidak memperhatikan suku, etnis, ataupun ras dari peserta itu sendiri.
"Tentunya ini merupakan sebagai daya tarik, ternyata mereka masih punya kepedulian untuk lebih memajukan Jakarta Barat khususnya, umumnya di DKI Jakarta. Jadi terus terang ini merupakan suatu kebanggan bagi kami ya bahwa Abang None diterima di lapisan masyarakat dari berbagai suku, etnis," pungkasnya. (Pandi)