JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Banyak pihak hingga kini masih menanti kabar kasus anak hilang di Subang yang sudah memasuki hari ke-19.
Kasus anak hilang di Subang diketahui mencuat sejak 24 April 2023 lalu, usai Darel, bocah 3,5 tahun itu lenyap hanya selang beberapa jam usai tiba mudik di Desa Kalijati.
Sejumlah pihak kemudian mengkaitkan kasus anak hilang di Subang dengan berbagai kemungkinan, ada yang menduga korban penculikan, dibawa mahluk halus, hingga kecurigaan dijadikan tumbal oleh kedua orang tuanya sendiri.
Terkait hal ini, dua orang praktisi metafisis kemudian coba membaca kasus ini dari kacamata logis. Salah satunya seperti yang diungkapkan Willy Haryadi.
Menurut dia, kasus ini secara logika kemungkinan besar adalah penculikan. Sebab sejumlah hal telah dilakukan Kepolisian, Tagana, BPBD, TNI, hingga melibatkan anjing pelacak dari Polda serta menganalisa CCTV. Akan tetapi kegiatan susur sungai, kali, kolam, muara, sampai rumah yang dicurigai telah dilakukan dan hasilnya nihil.
Hal yang aneh menurutnya adalah, siapa sebenarnya pelaku penculikan tersebut. Sebab di satu sisi Darel baru beberapa jam di sana, dan bukan orang asli sana.
"Kalau memang ini penculikan, kemungkinan cuma dua, apa ini anak sudah ditargetin dari Jakarta? Probabilitas presentase kemungkinan itu seperti apa? Sebab di hari pertama saja sudah langsung diculik," kata Willy disitat saluran Detektif Astral, Sabtu 13 Mei 2023.
"Kalau begitu, pelakunya adalah orang daerah situ yang mengerti kondisi di sana. Kan itu perkampungan," katanya.
Terlebih saat hilangnya Darel, ada sang kakek yang tengah duduk di dekat galon, dan sang ibu serta adiknya yang lagi duduk bersama beberapa meter dari jarak anak bermain.
"Atau kemungkinan kedua, memang ini sudah direncanakan (penculikan). Sebab begini. Kalau gue penculik, gue enggak mungkin culik hari itu juga. Pasti pelajari anak ini dulu, situasi sekitar, kapan anak ini lolos dari penjagaan orang tua, dan sebagainya."
"Kemudian, di sekitar radius daerah tersebut pun apakah pernah ada kasus serupa penculikan anak? Kecuali memang ada, dan sebagainya. Dan ini dilakukan siang hari. Bagaimana dilakukan terhadap anak yang baru tiba di sana," kata dia.
Maka itu, dia menduga kuat ada hal yang janggal dari kasus ini. Termasuk sejumlah alibi yang disampaikan sejumlah pihak, dan menekankan kalau kasus ini justru dianggap sebagai bagian dari pekerjaan mahluk halus. "Itu tidak masuk akal," katanya.
Sementara itu, hal senada disampaikan rekan lainnya Adam. Dari kacamata logis dia menyebut kasus ini diduga kuat murni kriminalitas.
"Menurut gue ini bukan terkait mistis, ini memang kategori kriminalitas, ada pelakunya," katanya.
Baginya, keterkaitan adanya dugaan mistis hanya sekadar alibi saja. Apalagi kejadian itu terjadi pada pukul 13.00 siang. Dia juga melihat lingkungan kondisi sekitar adalah perkampungan biasa dan aman.
"Enggak ada campur tangan mistis."
Polisi Soal Kasus Anak Hilang di Subang
Sementara itu Polisi sampai kini mengaku masih terus berupaya melakukan penyelidikan kasus tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Kepolisian setempat agar kasus anak hilang di Subang dapat ditemukan.
Menurut Kapolres Subang AKBP Sumarni, Polisi bersama berbagai unsur masyarakat setempat sudah gencar melakukan upaya pencarian, namun hasilnya masih nihil.
Berbagai titik yang sempat dicurigai berkaitan dengan kasus ini juga telah ditelusuri, mulai dari kolam-kolam, sungai, kali, parit, rumah-rumah kosong, termasuk rumah yang hendak ditempati keluarga Darel selama di Desa Kalijati.
"Kami sudah memeriksa 16 orang saksi dan pihak terkait lainnya," kata Kapolres Subang AKBP Sumarni, Jumat 13 Mei 2023.
"Kami sudah mengecek dan menganalisa CCTV namun sampai dengan saat ini belum ditemukan perlintasan ananda Darel," kata Sumarni.
Sumarni berpesan agar masyarakat tak melempar berbagai isu liar yang hanya memperkeruh suasana. Apalagi, hanya akan membuat pihak keluarga semakin sedih.
Dirinya berharap agar kasus anak hilang di Subang ini dapat terselesaikan dengan segera.