Oleh Sutiyo, wartawan Pos Kota
LAGI dukun pengganda uang bikin heboh masyarakat. Belum lagi usai kasus dukun Wowon Erawan alias Aki, dukun asal Cianjur, Jawa Barat yang membunuh 9 orang korbannya, kini muncul lagi kasus serupa.
Kali ini Tohari alias Mbah Slamet asal Banjarnegara, Jawa Tengah yang tega menghabisi 12 orang korbannya yang dikubur di lahan miliknya.
Para pelaku dengan mudahnya menghabisi nyawa korbannya tanpa memikirkan nasib keluarga yang ditinggal.
Terungkapnya dua kasus pembunuhan sadis dengan modus penggandaan uang ini membuat miris dan prihatin masyarakat.
Di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih, mengapa masyarakat kita begitu mudahnya percaya pada dukun yang menawarkan bisa menggadakan uang dalam jumlah besar.
Tidak tertutup kemungkinan korban mengambil jalan pintas untuk memiliki uang dalam jumlah besar untuk membiayai kebutuhan hidupnya yang besar, termasuk misalnya membayar utang.
Karena itu, saat melihat atau mendengar iklan dari media sosial (medsos) tentang dukun sakti yang bisa menggandakan uang, korban langsung percaya saja tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan.
Pasalnya, dari beberapa kasus dukun pengganda uang yang terungkap, sebagian besar rata-rata korbannya dibunuh oleh sang dukun karena untuk menghilangkan jejak.
Dukun itu berdalih terpaksa membunuh korbannya karena dikejar-kejar terus oleh korban agar uangnya jadi berlipat ganda setelah melalui proses ritual yang diikuti dukun dan korbannya.
Nyatanya, bukan uang dalam jumlah besar yang sesuai keinginan didapat. Korban justru kehilangan nyawa di tangan sang dukun yang ternyata seorang pembunuh berdarah dingin.
Salah seorang korban menyerahkan uang sebesar Rp70 juta yang disebutkan sang dukun akan digandakan menjadi Rp5 miliar.
Iming-iming sang dukun inilah yang disinyalir membuat korbannya percaya, seperti lupa bahwa yang memberi rejeki hanya Allah, Tuhan Yang Maha Pemberi Rejeki. Bahkan, di antara korban ada yang sehari-hari berprofesi sebagai pengusaha di Sumatera Selatan.
Dari dua kasus dukun pengganda uang yang terungkap, patut diapresiasi kerja keras petugas kepolisian dalam hal ini jajaran Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Tengah yang berhasil menangkap pelaku sang dukun maut tersebut.
Kekejian dukun maut penggandaan uang asal Cianjur dan Banjarnegara ini menarik perhatian media asing di antaranya BBC Inggris dan The M Star, Malaysia.
Mereka menjelaskan kronologis aksi keji sang dukun yang membunuh korban usai menagih uang yang sudah diserahkan untuk digandakan.
Dari kedua kasus pembunuhan sadis bermodus penggandaan uang, masyarakat harus berpikir cerdas agar kasus serupa tidak terulang.
Untuk menjadi kaya atau banyak uang, jangan percaya lagi pada dukun. Tapi semua bisa didapat dengan kerja keras dan minta pada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. (**)