AS, POSKOTA.CO.ID - Bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB) makin meluas cakupan kesalahannya.
Dari eksekutif bank, pengawas utama sistem perbankan, dan sejumlah regulator lain.
Keterangan ini diungkapkan pejabat utama Fed pada Rabu (29/3/2023) kepada anggota Kongres AS yang menuntut jawaban atas keruntuhan bank pemberi pinjaman tersebut.
“Saya pikir setiap kali kita mengalami kegagalan bank seperti itu, manajemen bank, pengawas, dan sistem regulasi kita jelas gagal,” ucap Wakil Ketua Fed untuk Bidang Pengawasan Michael Barr kepada Kongres. “Jadi kita melihat semua aspek itu.”
Kegagalan SVB dan disusul beberapa hari kemudian oleh Signature Bank memicu hilangnya kepercayaan investor yang lebih luas di sektor perbankan. Ini berdampak menurunkan harga saham dan memicu kecemasan atas krisis keuangan yang parah.
Nasabah berusaha menarik tabungannya lebih dari 42 miliar dolar dalam satu hari di SVB pada awal Maret, mengejutkan regulator, dan mulai mencari bank lain untuk menyimpan uangnya.
"Itu skala dan kecepatan luar biasa yang belum pernah saya lihat," kata Michael Barr.
Anggota kongres dari kedua partai politik mendesak dan bertanya kepada Michael Barr, Kepala Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) Martin Gruenberg, dan Wakil Menteri Keuangan untuk Keuangan Domestik Nellie Liang.
Mereka ditanyai mengapa para regulator bank tidak bertindak lebih tegas mengingat pengawas Bank Sentral telah menyinggung permasalahan dengan bank tersebut selama berbulan-bulan.
Baik the Fed dan FDIC diharapkan dapat menyelesaikan laporan mereka tentang bangkrutnya Sillicon Valley Bank pada 1 Mei mendatang. Laporan the Fed akan berfokus pada pengawasan dan regulasi sementara FDIC akan meneliti tentang asuransi deposit.
Sejumlah anggota Kongres AS meminta Michael Barr untuk membuka komunkasi rahasia yang dilakukan the Fed mengenai sistem pengawasan.
Michael Barr mengatakan kepada Komite Layanan Keuangan DPR AS bahwa dia pertama kali sadar akan adanya masalah pada Silicon Valley Bank pada 9 Maret lalu.
Namun bank tersebut melaporkan pada pengawas pada hari itu bahwa jumlah deposit mereka masih stabil. ***
(Reuters)