TERBUKA peluang PDIP akan membangun koalisi dengan PPP ( Partai Persatuan Pembangunan). Ini tidak saja karena PPP dinilai partai paling loyal dalam koalisi pemerintahan, juga kedua parpol tersebut memiliki kesamaan perspektif historis. Dan, kedua parpol bagaikan teman lama yang sudah kerja sama sejak lama pula.
“Ingat kan, ketika Megawati Soekarnoputri sebagai presiden, wapresnya adalah Hamzah Haz. Kerja sama keduanya sangat bagus,” ujar mas Bro mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, Yudi dan Heri.
“Ingatlah itu adalah sejarah perjalanan bangsa kita,” kata Yudi.
Seperti diketahui, Hamzah Haz adalah tokoh PPP dan cukup lama menjadi ketua umum partai tersebut sebelum menjabat Wapres untuk mendampingi Megawati sebagai Presiden.
Megawati merupakan Presiden ke-5 RI untuk menggantikan Gus Dur sebagai Presiden ke-4.Sedangkan Presiden pertama RI, adalah Soekarno yang juga ayahanda Megawati. Presiden ke- 2, Soeharto, Presiden ke-3, BJ Habibie, Presiden ke-4, Gus Dur, Presiden ke-5 Megawati, Presiden ke- 6, SBY dan Presiden ke-7 Jokowi (saat sekarang).
“Lantas siapa Presiden ke-8 nanti?” tanya Heri
“Nunggu hasil Pilpres tanggal 14 Februari 2024. Itu pilpres putaran pertama, kalau sampai putaran ke-2 dijadwalkan 26 Juni 2024,” kata Yudi.
“Kenapa dijadwalkan sampai dua putaran?” tanya Heri.
“Jika calon lebih dari 2 pasangan, diprediksi bisa berlangsung sampai dua putaran karena kecil kemungkinan satu paslon capres- cawapres memperoleh suara di atas 50 persen,” jawab mas Bro.
Kembali ke soal kemungkinan koalisi PDIP dengan PPP, menurut sejumlah pengamat peluangnya cukup besar. Seperti dikatakan di awal tulisan ini, kedua parpol tersebut sudah kerja sama cukup lama. Sejak tahun 2001, saat Mega menjadi Presiden, dan Hamzah Haz menjadi Wapres.
Sejak lama Mega juga memiliki kedekatan dengan tokoh –tokoh PPP seperti Ismail Hasan Metareum hingga Mbah Maimoen.
Selain itu kedua parpol (PDIP dan PPP) memiliki kesamaan perspektif historis dan kultural keagamaan. PDIP hasil fusi, juga PPP.
Di luar itu, kata pengamat, PPP senyap dengan soal pencapresan, sepertinya menjaga hubungan baik dengan PDIP yang hingga kini belum mendeklarasikan kadernya sebagai bakal capres.
“Termasuk menahan diri tidak ikut mencalonkan kader PDIP, Ganjar Pranowo sebagai bakal capres,” ujar mas Bro.
“Kalau PDIP benar – benar koalisi dengan PPP, kira- kira siapa capresnya Bro?” tanya Heri.
“Soal itu masih sulit ditebak. Koalisi saja belum terbangun. Semua masih bisa berubah,” urai mas Bro. (jokles)