JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pagelaran seni tari tradisional yang disajikan Sekar Tanjung Dance Company (STDC) di Gedung Perpustakaan Nasional (perpusnas) Jakarta Pusat, berlangsung sukses, penonton pun puas akan pertunjukan spektakuler tersebut.
Ruri Avianty selaku General Director STDC mengatakan dalam pentas tersebut menghadirkan juri untuk memberikan nilai penguasaan tari oleh anggota STDC.
"Untuk saat ini kami hanya menghadirkan satu juri dalam setiap juri pentas kami yang diadakan setiap enam bulan sekali," ujar Ruri Avianty, baru-baru ini.
Sekar Tanjung Dance Company mengambil tema yang berjudul 'Pentas Tari Tradisional dan Klasik dari Jawa Tengah' yang bertujuan untuk lebih memfokuskan diri pada pembelajaran tari Jawa.
"Komunitas tari STDC ini merupakan sekumpulan pecinta seni tari tradisional Indonesia yang didirikan sejak tahun 2015. Kami memulainya dengan tarian tradisional Jawa Tengah. Baru-baru ini kami mengembangkan diri dengan tarian Nusantara, dimulai dengan tarian Betawi,” katanya.
Kemudian, Ruri mengatakan STDC sering pentas di berbagai acara-acara di dalam negeri maupun luar negeri.
"Selain banyak acara di dalam negeri, kami pernah mengisi acara Dans Festival di Esplanade, Singapore, lalu juga di Indonesia Frankfurt Ferstival di Jerman, dan lain-lain," tambah Ruri.
Selain itu, komunitas STDC memiliki harapan untuk melestarikan dan mengembangkan tarian Indonesia atau Nusantara dengan berbagai jenis tarian Indonesia yang beragam, indah dan membanggakan.
STDC menampilkan jenis tarian, yakni Golek Mugirahayu (tarian kelas pemula), Retno Pamudya (tarian kelas pemula), Adaninggar Kelasworo (tarian kelas menengah), Srimpi Mondrorini (tarian kelas lanjutan), Bedhaya Sekar Tanjung (tarian kelas lanjutan), Srimpi Pandelori (tariankelas lanjutan) dan Tandingan Alus (tarian kelas lanjutan untuk tarian pria).
Sementara itu, Dr. Diana Anggraeni, S.IP, MM, M. I. Kom anggota STDC yang telah bergabung sejak bulan Juli 2022 turut pentas dalam acara Sekar Tanjung Dance Company.
"Kemarin saya ikut pentas tari Golek Mugirahayu. Tarian ini memang ditujukan untuk penari pemula yang baru mengikuti latihan," katanya.
Kemudian, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila itu mengatakan ia senang dengan bergabung sebagai anggota STDC yang mengingatkan pada masa kecil.
"Saya sangat senang banget bisa bergabung dengan STDC. Komunitas tari ini mengingatkan pada masa kecil saya yang dimana saya ikut juga belajar tari Jawa," tambah Diana Anggraeni.
Sebelumnya Diana sempat ragu untuk bergabung sebagai anggota STDC, lantaran dirinya adalah seorang dosen.
"Tadinya saya sempat ragu apa bisa mengikuti latihan ini. Tapi guru-guru yang melatih sangat sabar, dan teman-teman anggota lainnya saling memberi semangat. Jadi jiwa kekeluargaan di STDC sangat kuat dan menyenangkan," pungkasnya. (m2)