Polisi saat mengevakuasi jenazah satu keluarga tewas di Kalideres yang sudah dalam kondisi busuk dan mengering di rumahnya.(Ist)

Jakarta

Satu Anggota Sekeluarga Tewas di Kalideres Menyukai Perdukunan

Sabtu 10 Des 2022, 13:41 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Satu dari anggota keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat yakni almarhum Budyanto Gunawan (69) menyukai hal-hal klenik. Aktivitas klenik itu sudah ditekuni almarhum sejak SMA.

Hal tersebut terungkap berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) setelah melakukan rangkaian penyelidikan bersama tim gabungan dari berbagai ahli dan penyidik kepolisian.

Ketua Apsifor, Reni Kusumowardhani mengatakan, almarhum juga mempunyai kepribadian yang iri hati, keras kepala, bahkan bertingah laku atau berpikir yang tidak lazim.

"Menyukai hak-hal yang bersifat klenik, perdukunan dan mempunyai guru spiritual. Kecerdasan biasa saja tidak seperti kakaknya (almarhum Rudyanto Gunawan)," ujarnya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).

Budyanto mempunyai peran penting di dalam keluarga tersebut. Dia ikut membantu mengurusi keperluan sehari-hari keluarga.

Almarhum juga dinilai aktif mencari pengobatan alternatif atau non medis dan meyakini sesuatu bisa memperbaiki kehidupan aspek finansial.

Lanjut Reni, almarhum Budyanto melakukan hal tersebut untuk memperbaiki kesehatan keluarga dan dirinya sendiri. Akan tetapi, yang diharapkan almarhum justru tidak kunjung tiba. Hal tersebut membuatnya pasrah.

Ditambah lagi, menjelang kematiannya, kondisi finansial semakin tak mendukung, sehingga berdampak pada kondisi psikologis dan kesehatannya.

"Sumber keuangan habis, upaya menjual aset sudah tidak ada lagi, ini membuat keadaan psikologisnya tidak berdaya. Keadaan tidak berdaya ini berpotensi memicu memperburuk fisik dan kesehatan;" ungkap Reni.

Diketahui, keempat jenazah yakni Rudyanto Gunawan (71) dan Renny Margaretha (68) suami istri. Lalu Dian Febbyana (42) anaknya dan Budyanto Gunawan (69) adik kandung Rudyanto.

*Ritual yang Dilakukan Keluarga Bukan Hal Aneh*

Sosiolog Agama Jamhari mengatakan, kegiatan ritual atau berdoa yang dilakukab keluarga tersebut, khususnya almarhum Budyanto, bukanlah hal yang aneh.

'Mantra' yang ditemukan sebelumnya adalah wajar sebagaimana ritual keagamaan. Meskipun media yang ditemukan adalah tulisan huruf Hijaiyag atau dalam bahasa Arab dan kutipan Al Quran surat Yunus.

Bahkan, Jamhari menilai buku-buku terkait agama yang disita penyidik kepolisian pun tidak diartikan sebagai buku khusus.

"Sesuai temuan (Apsifor) ada kecenderungan percaya klenik. Ritual ini bukan aneh, orang di luar sekte biasa melakukan ritual. Itu bukan mantra atau lafaz spesial untuk sekte tertentu," bebernya.

*Penyelidikan Dihentikan*

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi memastikan, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh keempat ienazah tersebut. Maka bisa disimpulkan tidak ada unsur pidana dalam kematian tersebut.

Karena tidak ditemukan adanya tindak pidana, penyelidikan kasus kematian sekeluarga itu dihentikan.

"Kesimpulan akhir tidak ditemukan peristiwa pidana dan ditemukan motif ataupun alasan kematian. Kasus ini akan kami hentikan penyelidikannya," ujarnya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat (9/12/2022).

Hengki menyebut, penyidik bersama tim ahli gabungan mencoba mendalami berbagai kemungkinan mengenai penyebab kematian sekeluarga itu.

Dari hasi penyelidikan dan pendalaman, dipastikan tidak ada tanda-tanda adanya tindak pidana, seperti pencurian dengan kekerasan ataupun terkait pembunuhan.

"Apakah ini karena bunuh diri tidak ditemukan, ataupun pembunuhan dengan alasan apapun, apakah pencurian dengan kekerasan, kemudian tindak pidana lain, itu tidak ditemukan," paparnya. (Pandi)

Foto: Polisi saat olah TKP kasus kematian sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat. (Pandi)

Tags:
sekeluarga tewas kalideresTewas Misteriuspolres jakarta baratPolda Metro Jaya

Pandi Ramedhan

Reporter

Administrator

Editor