AS, POSKOTA.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Pertemuan ini akan berlangsung pada 14 November mendatang di sela-sela KTT G20 di Bali.
Dikutip dari AFP, pernyataan ini disampaikan pihak Gedung Putih.
Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean Pierre dalam pernyataan mengatakan,”Para pemimpin akan mendiskusikan upaya untuk menjaga dan memperdalam jalur komunikasi, mengelola persaingan secara bertanggung jawab, dan bekerja sama di mana kepentingan selaras terutama pada tantangan transnasional.”
Kedua pemimpin sebelumnya pernah bertemu sebelum Joe Biden menjadi presiden.
Mereka beberapa kali berkomunikasi melalui sambungan telepon dalam 22 bulan terakhir. Namun pandemi COVID-19 dan keengganan Xi Jinping bepergian ke luar negeri membuat mereka tak pernah bertemu secara langsung.
Pertemuan di sela-sela KTT di Bali itu dilakukan setelah Xi Jinping mencetak sejarah pada bulan lalu dengan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok untuk masa jabatan ketiga. Otomatis membuatnya menjadi Presiden Tiongkok untuk periode ketiga.
Sementara Joe Biden dapat menghadapi perjalanan yang lebih sulit selama dua tahun ke depan usai pemilihan umum paruh waktu.
Kedua negara memiliki hubungan investasi dan perdagangan dalam jumlah besar. Namun pada saat yang sama keduanya saling menantang pengaruh militer dan diplomatik satu sama lain. Terutama di kawasan Asia Pasifik.
Mereka juga tengah menghadapi kemungkinan konflik terkait Taiwan, sekutu dekat AS yang diyakini Xi Jinping berada di bawah kendali Beijing.
Joe Biden mengaku sudah dengan jelas menyatakan kepada Xi Jinping bahwa dirinya mengharapkan persaingan dan bukan konflik.
Joe Biden mengatakan mereka akan mendiskusikan Taiwan. Namun menambahkan bahwa sikap AS terkait pulau itu tidak berubah sama sekali sejak semula.
Topik lainnya yaitu peningkatan uji rudal yang dilakukan Korea Utara. Hal tersebut dinilai AS dan sekutunya sebagai ancaman yang semakin besar terhadap Asia Timur.
Washington ingin Beijing menekan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk menghentikan kegiatan tersebut dan menjalin perundingan denuklirisasi.
“Ini adalah sebuah bidang di mana Tiongkok dan Amerika Serikat punya sejarah bekerja sama,” kata salah seorang pejabat senior pemerintah AS.
Usai pertemuan kedua pemimpin tersebut nantinya tidak akan menghasilkan pernyataan Bersama.
Joe Biden hanya ingin menjabarkan apa yang menjadi kepentingan nasional utama Tiongkok, apa yang menjadi kepentingan utama AS, dan untuk menentukan apakah itu semua saling bertentangan satu sama lain.
“Jika memang bertentangan, bagaimana cara untuk mengatasi dan menuntaskannya,” pungkas pejabat senior tersebut. ***