OPIR TRUK BEREBUT ISTRI BOS “KUDA HITAM” TEWAS DITUSUK –
Nah Ini Dia, Sopir Truk Berebut Istri Bos 'Kuda Hitam Tewas Ditusuk
Sopir truk biasa setiap ngaso mampir. Tetapi jika yang “diampiri” istri bos, dua sopir truk Saridin dan Sariman, siap bertaruh nyawa. Saridin ditusuk pisau hingga wasalam, tewas ditusuk pisau..
sopir, istri bos, ditusuk, bini, kuda hitam,
JADI sopir truk itu biasa setiap ngaso mampir. Tetapi jika yang “diampiri” bini juragan sendiri, alias istri bos, dua sopir truk Saridin, 42, dan Sariman, 46, pun siap bertaruh nyawa. Sariman cemburu, Saridin yang tampil belakangan kok malah jadi “kuda hitam”, berhasil menangkan persaingan. Saking jengkelnya, Saridin ditusuk pisau hingga wasalam, tewas ditusuk pisau..
Orang banyak duit suka berinvestasi di bidang selangkangan. Usia sudah kepala 5 ambil bini yang baru usia 30-an tahun, ya kombeh (capek) lah dalam urusan ranjang. Jika istri lebih berat ke “imin” timbang ke iman, bisa terjadi perselingkuhan. Diam-diam mencari tokoh alternatip, tentu saja yang lebih muda dan mampu memuaskan hasratnya, yang masih rosa-rosa macam Mbah Marijan.
Marjono, 55, pengusaha angkutan barang di Kebumen punya sejumlah truk, yang siap angkut barang ke mana saja tujuan. Dengan sendirinya dia punya duit banyak. Bosan dengan istri satu dengan “menu” yang monoton, mulailah dia mencari wanita muda, Atik, 30. Tak jelas, dia dikawin resmi atau sekedar siri, yang dengan istri baru dia semangat kerjanya naik berlipat.
Tapi itu kan awalnya, setelah berbulan-bulan jenuh juga, sehingga bin baru itu mulai jarang-jarang “dikunjungi”. Nah, Atik yang masih muda dan enerjik tentu saja tidak puas atas alokasi ranjang semakin jarang. Diam-diam bini juragan ini mulai m. encari tokoh alternative untuk koalisi kenikmatan. Tanpa deklarasi-deklarasian, ketemulah tokoh ini Sariman, salah satu sopir truk di usaha suaminya.
Sebagai sopir truk jarak jauh, “dongkrak” Sariman memang jaminan mutu, sehingga koalisi kenikmatan itu bisa berlangsung dengan memuaskan. Tapi itu dulu….., belakangan prestasi Sariman mulai memburuk, sehingga Atik kembali mencari tokoh alernatip non parpol.
Ketemulah Saridin yang juga sesama sopir truk teman Sariman. Awalnya Sariman menganggap enteng temannya yang juga berasal dari Puring itu. Bahkan kadang dia cerita tentang skandalnya bersama Ny. Atik, dengan penuh rasa bangga. Sebab dia mampu memberikan pelayanan purna ranjang pada istri juragannya yang kesepian.
Ternyata Saridin ini suka menggunting dalam lipatan. Cerita rahasia Sariman direken macam motto RM Padang saja: bila enak ini makanan, beri tahu teman-teman! Oleh karena itu diam-diam dia juga mendekati Atik, siap menjadi “generasi penerus”. Dia sama sekali tak merasa bersalah. Yang salah justru Atik, kenapa Atik ini cantik dan sekel nan cemekel.
Gayung pun bersambut. Saridin yang relatif lebih muda, diterima dengan senang hati. Bagi Atik, cinta urusan nomer dua. Yang penting kinerjanya di atas ranjang. Jika hanya pinter ngomong tapi prestasi nol, tiada guna! Buat apa jalan-jalan dilobangi, wong lobang yang bisa jalan-jalan juga ada.
Lama-lama Sariman mencium pengkhianatan Atik dan sekaligus Saridin. Apa nggak kurang ajar, wong hanya diceritai kok jadi penasaran ikut mencoba. Maka ketika melihat Saridin dengan truknya menaikkan barang hasil bumi, si “kuda hitam” itu langsung ditegur tentang hubungan khususnya bersama Atik. Tapi Saridin yang sudah tahu legitnya Atik jadi ngeyel. “Selagi belum ada janur melengkung, Atik masih milik public.” Kata Saridin jumawa sekali.
Sariman jadi emosi, dia ambil kayu mau dipukulkan ke Saridin, tapi lalu dipisah oleh orang-orang yang melihatnya. Namun begitu pemisah pergi, Sariman datang lagi sambil membawa pisau. Tanpa ampun lagi si “kuda hitam” itu ditusuknya, juss! Dalam kondisi mandi darah dilarikan ke RS Kuwarasan, tapi meninggal dalam perawatan karena kehabisan darah. Sariman pun ditangkap.
Sopir truk kok malah rebutan sawah sepetak yang tak seberapa luas. (GTS)