Tidak seperti biasanya, dalam beberapa hari terakhir ini mas Bro, aktivis obrolan warteg, acap nongkrong di kantor parpol. Kedua sohibnya, Yudi dan Heri penasaran, hingga menanyakannya begitu ketemu maksi di warteg langganannya.
“Tumben Bro, sering nongkrong di kantor parpol. Ada apa?,” tanya Yudi
“Lagi cari – cari info soal calon,” jawab mas Bro.
“Lah.. calon kamu aktivis parpol atau kerja di kantor parpol?” tanya Yudi.
“Bukan cari info soal calon istri, tapi calon presiden,” kata mas Bro.
“Nggak usah dicari, nanti pada saatnya juga diumumkan,” kata Yudi.
Seperti diberitakan, Nasdem mungkin akan umumkan mitra koalisi dan capresnya, 10 November bertepatan dengan Hari Pahlawan. Kalau PDIP, Gerindra dan KIB belum ada bocoran. Parpol sekarang sedang ramai – ramai mencari capres 2024. Diskusi serius dilakukan untuk menentukan capresnya.
“Kalau itu aku tahu. Tetapi siapa yang akan dipilih Koalisi Nasdem dari tiga capres yang sudah diumumkan sebelumnya, Anies, Ganjar atau Andika Perkasa. Itu yang perlu dicari tahu,” kata mas Bro.
“Terus lo sudah dapat info?” tanya Yudi.
“Belum sampai kesana,” kata mas mas Bro. Tetapi, lanjut mas Bro, sepertinya Nasdem tidak akan ambil kader dari parpol lain, Ganjar misalnya yang sudah jelas akan tetap tegak lurus ke partainya. Lain halnya jika Nasdem bergabung dengan PDIP yang mengusung Gubernur Jateng itu sebagai capres. Jika Ganjar tidak dicalonkan PDIP, boleh jadi diambil parpol lain, konsekuensinya, Ganjar harus meninggalkan partai yang selama ini menjadi tempatnya berlabuh.
“Kemungkinan Anies dong yang dipilih? “ tanya Heri yang dijawab mas Bro,” Itu salah satu opsi, dengan mitra koalisi Nasdem- PKS – Demokrat,”
“Analisa kamu bisa jadi meleset jauh Bro,” ujar Yudi.
“Itu bukan analisa atau prediksi politik, tetapi firasat semata,” ujar mas Bro.
“Walah firasat kok jadi acuan,nggak modal,” kata Heri. (jokles)