SERANG, POSKOTA.CO.ID - Nama Rano Karno masih menjadi pertimbangan serius untuk dicalonkan kembali di kontestasi Pilgub Banten 2024.
Sejauh ini, PDIP telah menyodorkan Rano Karno kepada publik untuk mengisi kepemimpinan 'Tanah Jawara'.
Diketahui, Rano Karno pernah memenangkan Pilgub bersama pasangannya Ratu Atut Chosiyah tahun 2011 dengan meraih 49,64 suara.
Kemudian di tengah kepemimpinannya, Rano Karno dilantik Jokowi menjadi Gubernur Banten definitif gantikan Ratu Atut yang tersandung kasus hukum.
Setelah itu, Rano Karno ingin melanggengkan kekuasaannya maju dalam Pilgub Banten 2017. Namun dikalahkan dengan pasangan Wahidin Halim dan Andika Hazrumy.
Tidak berputus asa, Rano maju kembali di perhelatan Pemilu 2019 dengan mencalonkan diri di parlemen. Hasilnya, aktor yang dikenal si Doel itu mendulang suara terbanyak di Dapil III Tangerang Raya.
Dengan modal politik itu, Rano masih diandalkan untuk mengibarkan bendera bersimbol Banteng di perhelatan Pemilu 2024.
Pengamat Komunikasi dan Politik, Alamsyah mengatakan, Rano Karno masih memiliki potensi untuk memenangkan Pilgub 2024.
Dari catatan survei yang ada, nama Rano Karno masih tak luput dari ingatan masyarakat Banten.
"Itu potensialnya masih dipegang RK (Rano Karno). Waktu head to head kemenangan WH-Andika nggak besar, potensi suara masih kuat RK," katanya saat dihubungi, Selasa 20 September 2022.
Menurutnya, kader lain di internal PDIP belum ada yang bisa diandalkan. Maka tidak heran nantinya pemeran Doel Anak Sekolahan ini akan ditunjuk untuk berkompetisi kembali merebut kursi Gubernur Banten.
"Untuk kader lain belum bisa juga diandalkan. Bukan meremehkan, ini melihat posisi RK sendiri 5 tahun silam kekalahan 1 persen kecil sekali. Yang lain pasti ada kader, cuma nilai potensialnya untuk merebut kemenangan masih besar," terangnya.
Menariknya, kata dia, peta politik di Pilgub 2024 akan berubah. Nama Andika Hazrumy yang awalnya dijagokan akan diganti dengan Airin Rachmi Diany.
"Apalagi petanya berubah, WH tidak tampil atau dengan kader lain (bukan Andika)," paparnya.
Untuk meraup suara, Rano Karno disarankan agar berpasangan dengan calon yang di luar Tangerang Raya.
"Besar kemungkinan dia berpasangan dengan siapa, apakah RK-Airin, apakah RK-Iti, pendamping bisa jadi penentu. Berat kalau dari Tangerang semua, ambil dari luar," ujarnya.
Namun selama belum mendaftarkan ke KPU, potensi pencalonan masih terbuka lebar. Sebab ruang-ruang loby politik masih dapat dilakukan.
"Masih ada ruang loby karena ini politik praktis. Popularitas nanti diukur juga, modalitas lainnya bisa juga," tutupnya. (bilal)
