CILEGON, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 520 ton dedak gandum senilai hampir Rp2 miliar (tepatnya Rp1,9 miliar), asal Kota Cilegon dikirim ke Tiongkok.
Sebelum dikirim, Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian di Karantina Pertanian Cilegon melakukan sertifikasi ekspor pada komponen bahan baku pakan ternak tersebut.
Sebelum diekspor, Karantina Pertanian Cilegon memastikan bahwa bahan baku pakan tersebut bebas dari Organisasi Penggangu Tumbuhan atau serangga hidup yang memungkinkan terbawa.
"Kami telah melakukan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan produk ekspor tidak membawa serangga hidup, seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan secara visual, pengambilan sampel untuk dilakukan pemeriksaan secara laboratoris serta memastikan bahwa alat angkut (kontainer) layak," ujar Andi Setiawan Pemeriksa Karantina Tumbuhan melalui keterangan tertulis, Sabtu (27/8/2022).
Karantina Pertanian Cilegon mendukung dan memfasilitasi ekspor dengan tindakan karantina agar ekspor diterima oleh negara tujuan dan tidak mengalami penolakan.
Sementara Arum Kusnila Dewi Kepala Karantina Pertanian Cilegon mengatakan bahwa karantina melakukan sertifikasi ekspor dengan menerbitkan sertifikat kesehatan tumbuhan sebagai jaminan bahwa produk ekspor sehat dan layak ekspor.
"Dalam hal ini, kami berpedoman pada Undang-undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan serta memastikan sesuai dengan kesepakatan Sanitary and Phytosanitary (SPS) atau SPS Agreement," terang Arum. (haryono)