AS, POSKOTA.CO.ID - Sebuah kesalahpahaman saja kini dapat memicu kehancuran akibat serangan nuklir.
Peringatan ini datang dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Dia memperingatkan dunia menghadapi ancaman nuklir yang belum pernah terlihat sebelumnya semenjak puncak Perang Dingin pada pembukaan konferensi utama Perjanjian Non Proliferasi Nuklir (NPT) di New York.
Antonio Guterres mengaku takut krisis-krisis dengan nuansa nuklir dapat meningkat.
Hal ini dia sampaikan sambil menyinggung perang Rusia dengan Ukraina, ketegangan di semenanjung Korea, dan Timur Tengah.
“Kini umat manusia dapat menghadapi kemusnahan akibat senjata nuklir hanya dengan sebuah kesalahpahaman atau kesalahan perhitungan,” kata Antonio Guterres pada Senin (1/8/2022) seperti dikutip dari VOA.
Konferensi peninjauan NPT yang ke 10, sebuah kesepakatan internasional yang mulai berlaku sejak 1970, untuk mencegah penyebaran senjata nuklir.
“Kita sudah sangat beruntung sejauh ini. Tetapi keberuntungan bukanlah strategi maupun perisai dari ketegangan geopolitik yang memuncak menjadi konflik nuklir,” tambahnya.
Dia menyerukan kepada negara-negara agar menempatkan umat manusia pada jalur baru menuju dunia yang bebas senjata nuklir.
Pertemuan yang digelar di markas PBB di New York itu telah tertunda beberapa kali sejak 2020 akibat pandemi COVID-19. Konferensi itu akan diselenggarakan hingga 26 Agustus mendatang.
Antonio Guterres mengatakan bahwa konferensi itu merupakan sebuah kesempatan untuk memperkuat perjanjian itu dan sesuai dengan dunia yang mengkhawatirkan.
“Menghilangkan senjata nuklir adalah satu-satunya jaminan bahwa senjata-senjata itu tidak akan pernah digunakan,” ucapnya.
“Hampir 13 ribu senjata nuklir sekarang disimpan di gudang senjata di seluruh dunia. Semua itu ada ketika risiko proliferasi semakin berkembang dan pagar pembatas untuk mencegah eskalasi justru melemah,” pungkas Antonio Guterres. ***