JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dua pekerja bangunan berinisial AJ (48) dan IN (23) tewas saat jatuh dari lantai 2, kemudian tertimpa puing dan besi saat melakukan mengerjakan proses revitalisasi GOR Mampang.
Bambang (53), menjelaskan kronologi saat runtuhnya bangunan Gelanggang Olahraga (GOR Mampang Prapatan, saat itu kejadian bermula sekira pukul 13.30 WIB. Kemudian, pada saat itu, dua pekerja tengah melakukan pengerjaan revitalisasi gedung GOR pada bagian atap.
"Minggu itu pekerja mau jebol besi, perkeja yang lain sudah selesai, tinggal yang (bagian) atas itu. Ketika menjebol, penyangga besi tidak. Ketika ini udah dijebol, akhirnya roboh ke Selatan," ujar Bambang kepada wartawan, Selasa (2/8/2022).
Kemudian, atap yang memiliki bentuk segitiga dan material bangunan menimpa tubuh kedua korban yang saat itu sedang berada di lantai 2 gedung.
"Pekerja itu tertimpa antara puing sama besi. Besinya besi atap, puingnya ya tembok bangunan. Jadi (pekerja) itu bukan jatuh ke bawah" kata Bambang.
Bambang mengatakan, atap itu terjatuh sehingga menimbulkan suara yang cukup keras. Suara reruntuhan besi dan bangunan disebut terdengar hingga radius sekitar 300 meter.
"Suara ini ya kayak runtuh. Itu radius dari sini sekitar 300 meter kedengeran. Bukan teriakan korban, tapi suara benda jatuh," ucap dia.
Sesaat mendengar suara yang keras itu, Bambang langsung mendekati lokasi dimana bangunan yang tengah di revitalisasi itu roboh. Ia saat itu melihat kedua korban telah tergeletak.
Satu korban meninggal dunia di lokasi, sedangkan satu lainnya sempat di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Mampang Prapatan untuk mendapatkan perawatan.
"Korban mengalami luka di kepala dan badan. Satu lagi bagian kaki. Tapi yang saya dengar dari kepolisian, meninggal dunia," tutup dia.
Sebelumnya, Alami Kecelakaan kerja dua orang pekerja yang sedang mengerjakan proyek revitalisasi Gedung Gelanggang Olahraga (GOR) di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Minggu (31/7/2022) siang, tewas diduga akibat terkena reruntuhan tembok lantai dua gedung.
Korban AJ,48 dan IS,23, pekerja GOR meninggal dunia setelah langsung dibawa ke rumah sakit. Kedua korban ini diduga tidak menggunakan alat pelindung diri ketika sedang mengerjakan proyek rehab GOR.
Menurut Camat Mampang Prapatan, Ujang Hermawan mengatakan pada waktu kejadian para korban sempat diselamatkan dengan dibawa menggunakan mobil bak terbuka ke rumah sakit.
"Sewaktu dibawa ke rumah sakit para korban tidak terlihat menggunakan pakai peralatan," ujar Ujang kepada wartawan usai dikonfirmasi,Senin (1/8/2022).
Menurut Ujang, hingga sampai saat ini pun dirinya masih belum mendapatkan informasi terkait ada atau tidak penggunaan alat pelindung kerja pada kedua korban.
"Mungkin dipakai atau terlepqs alat pelindung kerjanya pada saat kejadian,sampai saat ini juga belum ada laporan lagi," tuturnya.
Korban Tertimpa Reruntuhan, Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Supriyadi mengatakan peristiwa meninggalka para pekerja yang sedang merehab GOR dari pihak keluarga juga sudah menerima dengan lapang dada.
"Dianggap sebagai musibah dari pihak keluarga sudah mengikhlaskan," ujar Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Supriyadi kepada wartawan usai dikonfirmasi.
Untuk kronologis kejadian menurut Kompol Supriyadi mengatakan para korban sedang membongkar tembok GOR. Tiba-tiba ada angin kencang tidak lama kemudian tembok yang sedang dibongkar tersebut roboh dan reruntuhannya puing menimpa para korban.
"Para korban ada di lantai atas (dua). Sewaktu lagi pecahin tembok pake palu karena mau dibongkar total. Saat kejadoan ada empat pekerja dua jadi korban dan dua lagi selamat," pungkasnya.
Para korban yang tertimpa reruntuhan tembok,lanjut Kompol Supriyadi sempat dibawa ke rumah sakit tapi tidak lama meninggal dunia.
"Penyebab meninggalnya korban bukan karena jatuh dari lantai atas namun karena ketiban reruntuhan. Korban lagi beres-beres di belakang tembok lalu ada angin kencang langsung ambruk dan menimpa kedua korban hingga," tambahnya.
Akibat dari kejadian tersebut, Kompol Supriyadi puing reruntuhan bangunan sempat mengenai kap mobil yang sedang terparkir di bawahnya.
"Ada satu mobil yang diparkir di bawahnya tertimpa puing hingga alami kerusakan," tuturnya.
Kompol Supriyadi telah melakukan pemeriksaan termasuk memanggil para pemborong dan penanggung jawab proyek tersebut.
"Akibat kasus ini sudah ada tujuh orang yang kita periksa, termasuk pemborong. Terkait ada unsur kelalaian masih didalami. Kasus ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Karena ada korban jiwa tetap kita dalami sehingga perlu ada standar safetynya," tutupnya. (Zendy)