Ilustrasi dua petinggi Polri dan Bharada E. (Foto: Diolah dari Google).

Kriminal

Dua Petinggi Polri Ini Heran dengan Sosok Bharada E yang Misterius: Seperti Tokoh Paling Kuat, Sakti, Dianggap Melebihi Jenderal

Minggu 31 Jul 2022, 08:38 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mantan Kepala Densus 88 Antiteror Polri, Irjen Pol (Purn) Bekto Suprapto, menyoroti peristiwa baku tembak dua polisi di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif, Irjen Ferdy Sambo yang berujung tewasnya Brigadir J.

Pasca penembakan itu, ia melihat ada yang tak wajar dengan perlakuan polisi terhadap Bharada E. Menurutnya, polisi seperti memposisikan pria bernama Richard Eliezer Pudihang Lumiu itu layaknya seorang polisi dengan pangkat tinggi.

“Bharada E ini terkesan sebagai sosok yang paling menarik perhatian. Bahkan tokoh yang paling kuat. Paling sakti. Dianggap melebihi jenderal kekuatannya,” kata Bekto dikutip dari Channel YouTube Polisi Ooh Polisi, Ahad (31/7/2022).

Bekto lantas mengkritik Polri yang terkesan mengistimewakan Bharada E. Padahal melalui pengakuannya, ia jelas-jelas menjadi pelaku yang menembak berkali-kali hingga Brigadir J tewas.

Bekto bahkan menyebut Bharada E yang merupakan Tamtama Polri seperti lebih sakti dibanding jenderal.

Ia berkata begitu lantaran hingga saat ini status Bharada E masih belum jelas, sementara dua perwira tinggi dan satu perwira menengah telah dinonaktifkan dari jabatan mereka.

Ketiga orang itu adalah Irjen Ferdy Sambo, Brigjen Pol Hendra Kurniawan, dan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.

Selain itu, Bharada E disebut sebagai sosok misterius. Kadiv Hukum Polri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi, bahkan mengatakan kalau pemberitaan mengenainya luar biasa.

Aryanto juga menyinggung soal perlakuan pihak kepolisian yang mengawal Bharada E saat datang ke Komnas HAM.

Pasalnya, menurut Aryanto orang yang dikawal oleh banyak petugas kepolisian hanyalah jenderal.

Ia menimpali, “Yang lebih hebat lagi kemarin dia menghilang. Eh sekarang datang lagi. Dia datang ke Komnas HAM dikawal sama banyak polisi. Yang dikawal kan cuma jenderal. Berarti dia melebihi jenderal.”

“Ada perwira lagi yang mengawal. Mungkin besok-besok dia bisa jadi saksi, jadi tersangka atau enggak jadi. Makanya itu kenapa dia disebut sakti,” tambah Aryanto.

Aryanto juga mengaku tidak pernah mendengar bahwa Bharada E pernah diperiksa oleh. Namun, ia meyakini bahwa penyidik sebenarnya sudah melakukan pemeriksaan kepada ajudan Irjen Ferdy Sambo itu.

“Bharada E pasti sudah diperiksa oleh penyidik maupun tim khusus yang dibentuk Kapolri. Kenapa? Keterangan dia bilang membela diri lalu menembak lima kali dari siapa kalau bukan keterangan saksi. Cuma oleh polisi tidak dipublis. Karena itu dianggap bisa mengganggu jalannya penyidikan. Itu lucunya. Alasannya kan sering begitu polisi,” jelas mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu.

Setelah itu, Aryanto menyebut kalau nalar publik sudah meyakini bahwa Bharada E lebih sakti karena statusnya yang masih belum jelas di saat jenderal sudah dinonaktifkan.

Ia menambahkan, “Saya mendengar jika Kapolres Jakarta Selatan itu dinonaktifkan karena ada kekeliruan saat olah TKP. Tiga perwira itu nonaktif untuk menghilangkan hambatan psikologis. Namun, kalau Bhadara E mau dinonaktifkan atau mau dipecat enggak ada pengaruhnya terhadap penyidikan ini."(*)

Tags:
Dua petinggi Polri heran dengan sosok Bharada EBharada Ebrigadir JJenderal

Administrator

Reporter

Administrator

Editor