Kerak telor Bang Roy di Marunda banyak digandrungi kawula muda. (foto:poskota/ivan)

LAIN-LAIN

Lestarikan Kuliner Betawi, Kerak Telor Bang Roy di Marunda Digandrungi Kawula Muda

Minggu 12 Jun 2022, 13:51 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Berbicara kuliner khas suku betawi, tidak lengkap jika melupakan kerak telor. Makanan dengan olahan beras ketan dan telor bebek ini masih jadi kebanggaan warga Jakarta, yang selalu hadir di tiap hajatan budaya betawi.

Makanan berbahan dasar ketan dan campuran ebi atau udang kering dan telur bebek ini masih dipanggang dengan cara tradisional menggunakan tungku tanah liat dengan bahan bakar arang.

Bang Roy (50), salah satu penjual kerak telor saat ditemui di tempat mangkalnya, di Rumah si Pitung, Marunda, Jakarta Utara, mengatakan selain untuk mengais rejeki, usaha yang digelutinya adalah upaya untuk tetap melestarikan kebudayaan Betawi di bidang kuliner.

“Kebetulan kita dari 2014, saya masuk generasi keempat dari keluarga, jual kerak telor turun temurun,” kata Roy dilokasi, Selasa (7/6/2022).

Roy mengungkapkan untuk tetap menjaga eksistensi hidangan kerak telor, dirinya juga tergabung dalam organisasi pelestarian Rumah si Pitung.

“Kebetulan saya juga aktif di pelestarian budaya di Rumah Pitung, dan saya di bidang kulinernya,” ungkap Roy

Berbicara proses pembuatan kerak telor, Roy mengatakan gampang-gampang susah, lantaran bahan dasarnya mudah ditemui, namun proses pembuatannya terbilang rumit, karena diharuskan menggunakan tungku dengan bahan bakar arang.

“Kerak telur salah satu resepnya yaitu ketan yang dimatangkan, terus kita campur dengan serundeng, bawang goreng, dan Ebi, setelah itu kasih telur bebek, kita aduk dan baru kita matangkan,” terang Roy.

Roy menjelaskan, dengan  harga yang terbilang pas dikantong, dirinya bersyukur kuliner kerak telor saat ini masih diburu para kalangan, mulai dari orang dewasa hingga kawula muda.

“Kisaran harga kerak telor itu relatif, tergantung momen dan menunya, biasanya kisarannya 25 ribu hingga 30 ribu rupiah,” imbuh Roy.

“Alhamdulillah luar biasa sekali, mulai dari anak-anak sampai dewasa, bahkan orang tua yang sudah kenal itu bisa mengenalkan kepada anak-anaknya,” tutur Roy.

Salah satu pembeli kuliner khas betawi, Siti Nurbaiti (40) warga Kalideres Jakarta Barat mengaku sengaja memanfaatkan momen wisata untuk membeli kerak telor.

Dirinya menilai penjual kerak telor hanya muncul dilokasi tertentu, sehingga sangat sulit ditemukan dikediamannya.

“Beli kerak telor, Kalau saya makan kerak telor biasanya kalo wisata kesini,  jadi gampang, kalau nggak kayak gini, pedagangnya jauh dari rumah,” ujar Siti.

Menurut Siti, varian kerak telur bebek masih menjadi andalan bagi dirinya dibandingkan menggunakan telur ayam negeri.

“Agak susah untuk mendapatkan kerak telor, biasanya ada di Sentra kuliner khas betawi. yang paling digemari rasa telur bebek dan rasa berasnya, gurih banget,” tutur Siti.

Adapun saat ini harga untuk satu porsi kerak telur masih berbariatif, tergantung momen dan jenis bahan dasar utama yang digunakan. (CR06)

Tags:
kerak telor bang roy marundadigandrungi kawula mudaKerak Telorkuliner betawi

Administrator

Reporter

Administrator

Editor