JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penampahan Galungan merupakan upacara yang dilakukan oleh umat Hindu, tepatnya menjelang Hari Raya Galungan, yang jatuh pada Selasa, (7/6/2022).
Biasanya masyarakat akan menyembelih hewan ternak mereka, misalnya babi, ayam serta itik, untuk keperluan pesta keesokan harinya.
Mengutip dari buku KOMISHI (Kompilasi Masalah dan Solusi Hindu) karya Vandeva, berikut makna dari upacara Penampahan Galungan, yuk simak!
Arti penampahan yakni menyambut, kemudian berubah menjadi 'namya' atau sembah.
Penampahan Galungan memiliki tujuan menetralisir kekuatan Sang Kala Tiga, agar pulang ke tempat asalnya.
Sang Kala Tiga bagi umat Hindu digambarkan sebagai makhluk jahat, yang menggoda manusia agar merasa sedih dan kacau.
Alhasil, mereka memberi persembahan, melalui hewan ternak yang dimilikinya.
Ayam sebagai simbol keserakahan dan senang menghadapi konflik, sementara babi diibaratkan dengan rasa malas.
Saat Penampahan Galungan, umat Hindu umumnya membuat Penjor, yaitu simbol Naga Basuki yang terbuat dari batang bambu.
Kemudian ritual ini dirayakan lewat upacara Natab Sesayut, guna mengingatkan manusia membangun kekuatan diri, supaya bisa membedakan mana yag baik dan buruk.
Tradisi di atas biasanya diikuti oleh pria, sedangakan wanita bertugas menyediakan berbagai perlengkapan, misalnya sesajen.
Penampahan Galungan juga bertujuan agar manusia terhindar dari kesalahan, yang bisa menjerumuskannya ke dalam malapetaka.
Melansir dari laman Desa Taman Bali, Penampahan Galungan tidak hanya dilakukan dengan perayaan pesta saja, namun harus merenungkan kehidupan.
Itulah mengapa mereka kerap memasang Penjor, bahkan sebelum upacara dilaksanakan.
Benda tersebut merupakan bentuk rasa syukur, kepada Hyang Widhi Wasa.
Wah, ternyata makna Penampahan Galungan ini cukup dalam ya, semoga bermanfaat. (*)