JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sebuah video sekelompok orang yang konvoi motor sambil mengkampanyekan kebangkitan khilafah di Cawang, Jakarta Timur, menjadi viral dan perbincangan di media sosial beberapa waktu lalu.
Kabid Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pihaknya telah mengantongi nama-nama pelaku yang ada di dalam video tersebut.
“Kami sudah mengidentifikasi profil setiap sosok yang terlihat di video itu. Jadi, proses penyelidikan terus berjalan," kata Kombes Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (3/6/2022).
Kemudian, Zulpan mengatakan aksi konvoi itu diduga kuat dilakukan oleh kelompok Khilafatul Muslimin.
Zulpan mengatakan pihaknya juga masih terus menyelidiki aksi konvoi membawa atribut yang dilakukan kelompok Khilafatul Muslimin.
"Kami sudah mengetahui kelompok ini, Khilafatul Muslimin. Kami juga sudah mengetahui profil mereka yang terlibat," jelasnya.
Namun, Zulpan enggan memberitahu siapa saja yang terlibat dalam konvoi khilafah tersebut. Ia hanya mengatakan nantinya akan ada tim khusus guna menyelidiki kasus konvoi beratribut khilafah tersebut.
"Nanti kami update lagi," katanya.
Adapun alasannya Zulpan tidak merinci siapa saja yang terlibat dalam konvoi itu karena penyidik masih melakukan pencarian bukti-bukti dan unsur pidana dari aksi konvoi kelompok Khilafatul Muslimin.
Jika ditemukan unsur pidana, kata Zulpan, pihaknya pun tak segan untuk menindak dengan tegas.
"Nanti penyidik tidak segan-segan melakukan tindakan tegas terkait apa yang mereka lakukan," ujarnya.
Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan pihaknya sedang mengusut aksi sekelompok orang yang konvoi motor mengampanyekan kebangkitan khilafah sambil membawa poster hingga bendera bertulisan 'Khilafatul Muslimin'.
"Kita lagi menyelidiki secara mendalam intensif lah ya, kita kumpulkan berbagai informasi tentang peristiwa ini," kata Aswin kepada wartawan, Selasa (31/5/2022) lalu.
Aswin mengatakan pemimpin kelompok Khilafatul Muslimin, Abdul Qodir Baraja, pernah terlibat dalam peristiwa terorisme. Bahkan, sejumlah orang berada dalam kelompok ini juga pernah ditahan terkait kasus terorisme.
"Di samping peristiwa ini sendiri, yang harus kita ingat bahwa ketua atau pemimpin kelompok ini pernah terkait kasus terorisme. Jadi kalau nanti cari informasi tentang ketua, Abdul Qodir Baraja itu, Baraja itu dia terkait peristiwa teror sebelumnya," kata Aswin. ***