DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Warga mengeluhkan bau tidak sedap berasal dari sampah menggunung di depan rumahnya, di Gang Masjid, Jalan Pendamping Tol Cijago, Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok.
Kondisi sampah menggunung setinggi 3 meter yang menjadi tempat pembuangan sampah tidak resmi, berada di lingkungan Komplek Deppen.
Dampak yang ditimbulkan selain bau tidak sedap dan berpotensin menjadi tempat berkembang biak berbagai penyakit , serta mengganggu pernapasan warga akibat bau busuk yang menyengat.
Menurut salah satu warga yang hanya mau disebut Z (26), pemilik warung kelontong, sampah buangan warga ini sudah lama menggunung dari semenjak lebaran Idul Fitri kemarin ini.
"Meski dibersihkan tiap hari namun tidak sampai terangkut semua. Hal ini disebabkan karena warga dari mana-mana membuang sampah di depan rumah-rumah warga. Waktu malam juga ada orang membuang sampah secara diam-diam," ungkapnya.
Z bertambah cemas ketika pada saat hujan turun air berasal dari sampah mengeluarkan bau tidak sedap ditambah jika terkena kaki atau anggota badan dapat menimbulkan gatel dan korengan.
"Dampak sampah menggunung menimbulkan bau tidak sedap, banyak belatung, dan lalat hijau banyak sangat menganggu kita sebagai warga yang rumah berhadapan langsung dengan sampah," tambah Z, yang juga pemilik warung kelontong.
Terpisah Ketua RT 03 RW 07, Marjono,54, mengatakan terkait permasalahan sampah yang menggunung di lingkungan warga telah berupaya mengatasi dibantu dengan anggota DPRD Depok dan sempat rapih.
"Dua bulan sebelumnya dibantu anggota DPRD Kota Depok sempat bersih tidak ada sampah menggunung seperti sekarang ini. Namun setelah libur lebaran kemarin ini kepengurusan yang tadi diambil LPM dibantu pengurusan lima RW lain diserahkan lagi ke RT lingkungan," ujarnya kepada Poskota saat disambangi rumahnya tidak jauh dari lokasi tempat sampah, Jumat (20/5/2022).
Penyebab menggunungnya sampah warga tersebut, lanjut Marjono disebabkan karena alasan pengangkutan sampah yang tidak maksimal.
"Lama kelamaan kita sebagai perangkat RT sudah tidak sanggup lagi. Sekarang setelah diserahkan ke lingkungan RT hanya bisa jadi relawan," tuturnya.
Marjono menyebutkan setiap harinya setiap pukul 08.00 WIB dari Dinas kebersihan ada yang mengangkut sampah namun hanya sekali reet saja.
"Sampah diangkut hanya satu reet setiap angkut dengan menggunakan truk kecil. Dengan volume sampah yang menggunung tidak tercover semua," tambahnya.
Karena alasan armada pengangkut sampah yang kurang, lanjut Marjono menjadi salah satu penyebab utama sampah tetap ada.
"Sebagai perangkat lingkungan hanya ingin pengangkutan maksimal.dari dinas terkait. Yaitu dengan ditambah armada truk. Selain itu untuk tempat sampah cukup luas tersebut bisa di cor sehingga tidak ada lagi sampah yang dibuang di lokasi," tutupnya. (angga)
Sampah menggunung di tengah pemukiman warga di Cisalak, Sukmajaya, Kota Depok. (Foto: angga)