MEDAN, POSKOTA.CO.ID - Dewa Peranginangin resmi ditahan Polda Sumut terkait kasus kerangkeng manusia. Anak Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana Peranginangin ini ditahan bersama tujuh tersangka lainnya.
Dewa tampak memakai baju tahanan berwarna merah dan masker. Tangannya juga terlihat diborgol. Terlihat juga penyidik melakukan pengawalan.
Kapolda Sumut, Irjen Panca Putra mengatakan, para tersangka ditahan di Rutan Polda Sumut selama 20 hari ke depan.
"Dilakukan penahanan di Rutan Polda Sumut selama 20 hari ke depan," katanya, Jumat 8 April 2022, dilansir sumut.poskota.co.id
Sebelumnya, Polda Sumut telah menetapkan delapan tersangka dalam kasus kerangkeng manusia. Salah satu tersangka adalah Dewa Peranginangin, putra sang bupati.
Melansir suara.com, Jumat 8 April 2022, tujuh tersangka dijerat dengan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan TPPO dengan ancaman 15 Tahun Penjara. Mereka adalah Dewa Perangin Angin, HS, IS, TS, RG, JS, dan HG.
Sedangkan dua tersangka lainnya selaku penampung dijerat dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang pemberantasan TPPO dengan ancaman 15 tahun penjara. Mereka yakni SP dan TS.
Polisi juga menetapkan Terbit Rencana Peranginangin sebagai tersangka dalam kasus ini.
"Penetapan tersangka ini setelah tim penyidik melakukan penyelidikan hingga penyidikan dalam kasus ini," kata Irjen Panca Putra.
Panca mengatakan, penyidik telah melakukan gelar perkara sebelum menetapkan Terbit sebagai tersangka.
"Penyidik telah melakukan gelar perkara dan menetapkan TRP sebagai orang atau pihak yang memiliki tempat dan bertanggung jawab terhadap tempat itu," ujarnya.
Terbit dikenakan Pasal 2, Pasal 7, Pasal 10 UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang TPPO dan atau Pasal 333, Pasal 351, Pasal 353, Pasal 170, Pasal 55 mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Semuanya diterapkan khususnya kepada TRP," jelasnya.
Panca mengatakan, penyidikan masih terus melengkapi semua alat bukti yang ada.
"Dalam waktu dekat kita akan tuntaskan perkara ini," tukasnya.(*)