CHINA, POSKOTA.CO.ID – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dikabarkan mengunjungi China untuk pertama kalinya sejak invasi ke Ukraina dimulai.
Menlu Rusia tiba di China pada hari Rabu (30/3/2022). Pertemuan tersebut diadakan di Tunxi, sebuah kota kuno di provinsi Anhui, China. Lokasi ini dipilih karena terpisah dari populasi umum.
Ini akan membuat para diplomat menghindari aturan karantina 21 hari, seperti yang dilakukan untuk pengunjung internasional di Beijing.
Dilansir dari Al Jazeera pada Kamis (31/3), Lavrov dikabarkan juga akan mengambil bagian dalam dua pertemuan multinasional di Afghanistan. Pertemuan diadakan bersama dengan perwakilan dari Pakistan, Iran, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi akan mewakili negaranya dan menteri luar negeri yang ditunjuk Taliban Amir Khan Muttaqi akan mewakili Afghanistan pada pertemuan regional tersebut. Qatar dan Indonesia akan hadir sebagai tamu.
Kementrian Luar Negeri China juga mengatakan Menlu Rusia juga akan menghadiri pertemuan terpisah yakni "Extended Troika" dengan utusan khusus di Afghanistan dari China dan Amerika Serikat.
“China, AS, Rusia, dan Pakistan adalah semua negara dengan pengaruh signifikan dalam masalah Afghanistan,” kata juru bicara kementerian Wang Wenbin tentang pertemuan Troika pada briefing harian pada hari Selasa.
Sejauh ini, China belum mengakui pemerintah Taliban Afghanistan tetapi telah menahan diri dari kritik keras yang dibuat oleh AS dan lainnya.
Saat ini China tetap membuka Kedutaan Besar Kabul. China juga belum mengomentari langkah Taliban untuk membatasi pendidikan anak perempuan dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya.
Dalam sebuah posting di akun media sosial Weibo-nya, kedutaan Rusia di Beijing pada hari Rabu mengkonfirmasi Lavrov telah mendarat di kota timur Huangshan.
Kedutaan juga memposting foto-foto delegasi Rusia turun dari pesawat dan bertemu dengan pejabat kesehatan dengan pakaian hazmat.
Dalam pertemuan ini, Serangan Rusia di Ukraina juga kemungkinan besar akan dibahas.
Tidak seperti banyak negara Barat, China telah menolak untuk mengutuk invasi dan belum banyak memberi bantuan kemanusiaan ke Ukraina.
Tidak jelas apakah Menlu Rusia Lavrov dan rekannya Menlu China Wang Yi akan bertemu di luar pembicaraan mengenai Afghanistan. (Firas)