SERANG,POSKOTA.CO.ID - Dalam dua hari ini Anak Gunung Krakatau yang terletak di perairan Selat Sunda menunjukan aktivitasnya dengan mengeluarkan asap kelabu.
Pada Jumat (4/2/2022), mengalami dua kali erupsi dengan hembusan asap kelabu mencapai ketinggian 1 km dari permukaan laut atau lebih tinggi dibanding erupsi pada Kamis (3/2).
Atas aktivitas Anak Gunung Krakatau tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang berada di pesisir pantai untuk tidak panik namun tetap dalam kewaspadaan.
"Imbauan sama dengan yang dikeluarkan oleh BNPB dan BMKG. Intinya masyarakat tidak diperbolehkan mendekat gunung dalam radius 2 kilometer dan waspada terkait gelombang tinggi yang diinfokan BMKG," ungkap Anggota Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupeten Serang, Jhonny E Wangga kepada wartawan pada Jumat (4/2/2022).
Selain itu, Johnny juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi -informasi yang belum valid kebenarannya atau hoaks.
"Masyarakat jangan panik namun tetap waspada, dan dimohon untuk tidak percaya atau menyebarkan informasi-informasi yang belum benar hingga menyebabkan kepanikan. Pada dasarnya tidak ada yang bisa memprediksi kapan terjadinya bencana," imbuh Jhonny.
Seperti diketahui Anak Gunung Krakatau kembali erupsi, Jumat 4 Februari 2022 pagi selisih sehari mengalami hal yang sama. Ketinggian abu mencapai 957 meter.
Berdasarkan informasi dari laman website Magma Indonesia, Jumat (4/2), sudah dua kali kembali terjadi erupsi Anak Gunung Krakatau.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 09:43 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (± 757 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya.
Lihat juga video “Jasat Pemancing Hanyut Ditemukan 12 Km dari Titik Hilang”. (youtube/poskota tv)
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 46 mm dan durasi 50 detik.
Selisih satu jam, Anak Krakatau kembali erupsi yang kedua, terjadi pada terjadi erupsi 10:25 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 957 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 45 mm dan durasi 49 detik. (haryono)