TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Kembali terdapat kasus Covid 19, Pemerintah Kota Tangerang kembali membuka RIT.
Antisipasi Pemkot Tangerang ini dilakukan setelah terdapat kembali kasus Covid 19 yang meningkat sebanyak 0,74 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Dhini Anggraeni mengatakan jumlah 0,74 persen itu masih rendah dan dapat terkendalikan, namun demikian tetap harus diantisipasi.
"Alhamdulilah kita hanya meningkat 0,74 persen saja. Tapi kita lakukan langkah antisipasi terkait lonjakannya," ujarnya Senin, (10/1/2022).
Menurut Dhini dari jumlah tersebut tidak ada masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron dari sample yang dikirim Dinkes Kota Tangerang ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum ada hasilnya.
"Sampe hari ini dari sampel yang kita kirim ke Kemenkes itu belum ada , sampel yang berpotensi terduga Omicron itu belum ada hasilnya, berdoa jangan sampai," ungkapnya.
Pihaknya juga telah membuka kembali Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT) di Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda.
Kemudian, menginstruksikan rumah sakit untuk menyediakan kasur untuk pasien Covid-19.
"Kita sudah siapkan RIT lagi di jurumudi baru , kemarin juga kita disiapkan ke seluruh rumah sakit di Kota Tangerang supaya siap-siap nanti kalau ada lonjakan kasus (Covid-19) yang memerlukan kapasitas bed atau fasilitas kesehatan lain mereka sudah harus konversi," kata Dhini.
Kata dia, persiapan itu melihat tren kasus Covid-19. Apabila mengalami lonjakan maka pihaknya sudah bersiap.
Hal ini menurut Dhini berbekal pengalaman saat menangani lonjakan kasus Covid-19.
Saat ini di RIT Jurumudi Baru sudah ada 4 pasien Covid-19 yang dirawat.
Empat orang itu, merupakan pasien yang memiliki gejala.
"Hari ini sudah terisi empat orang, itu gejala , jadi kita tarik saja agar enggak menularkan ke orang lain, kan tujuannya itu ya isolasi," katanya.
Kata dia, peningkatan itu disebabkan mobilitas masyarakat. Apabila mobilitas tinggi maka akan ada kenaikan kasus Covid-19.
Oleh sebab itu, Dhini meminta walaupun Pemerintah telah memberikan kebijakan kelonggaran untuk mobilitas, masyarakat harus diimbangi dengan protokol kesehatan.
"Pakai masker saat beraktivitas karena kita kita enggak tau orang yang berpapasan dengan kita terpapar Covid-19 atau tidak. Kemudian, cuci tangan pakai sabun atau hand Sanitizer. Itu kan bisa membunuh virusnya," jelas Dhini.
Sejauh kata Dhini Pemerintah telah berupaya maksimal dalam menangani penularan Covid-19. Seperti mewajibkan bagi penumpang pesawat luar negeri untuk melakukan Isolasi ketika datang ke Indonesia baik Isolasi di hotel maupun di Rumah Sakit.
Pihaknya kata Dhini juga melakukan upaya testing, tracing dan treatment.
Perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan atau Positivity rate di kota Tangerang hanya 0,08 persen.
"Dari 5000 lebih testing hasilnya dibandingkan dengan temuan konfirmasi positifnya (positif Covid-19) lebih sedikit," ungkap Dhini.
Untuk Vaksinasi di Kota Tangerang Dhini mengungkapkan angkanya telah melebihi target. Untuk vaskinasi dosis pertama sudah ada 1,553,597, dosis kedua 1,079,395 dan dosis ketiga 12,025.
Lihat juga video “Poskota Terkini: Timnas Indonesia Lolos Semifinal Setelah Menjadi Juara Grup B Piala AFF 2020”. (youtube/poskota tv)
Dari data yang diperoleh saat ini terdapat 29695 masyarakat di Kota Tangerang yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 dari wabah ini merebak, jumlah ini meningkat 5 kasus dari sebelumnya. Kemudian, suspek dirawat atau diduga positif Covid-19 ada 876 pasien.
Lalu, konfirmasi yang tengah dirawat karena positif Covid-19 ada 26 pasien, jumlah itu bertambah 1 dari sebelumnya. Konfirmasi pasien Covid-19 yang meninggal ada 493.
Kendati demikian, pasien yang sembuh pun banyak ada 29176, jumlah ini bertambah 4 dari sebelumnya. (muhammad iqbal)