JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Adopsi boneka bak anak sungguhan di kalangan artis yang mengundang kontroversi karena dinilai tidak lazim.
Psikolog Aully Grashinta mengatakan pada dasarnya selain sebagai mainan, boneka juga punya simbol tertentu secara psikologis.
Boneka dianggap ‘paling dekat’ dengan manusia dan bisa ‘diperlakukan’ layaknya manusia.
"Saat kecil, anak-anak biasa bermain boneka salah satunya sebagai objek rasa sayang dan objek bermain peran. Dengan boneka biasanya anak bermain peran seperti orang dewasa yang mengasuh anak. Sama seperti yang dilakukan oleh orangtuanya kepada dirinya," papar Aully saat dihubungi Poskota, Rabu (5/1/2022), malam.
Aully menjelaskan, anak-anak memang cenderung bermain secara soliter.
Oleh karena itu, bermain dengan boneka sebagai teman tentunya bermanfaat baik untuk anak terutama dalam mengembangkan fantasinya.
Sang anak dapat belajar peran dan tanggungjawab sebagai orang dewasa seperti merawat, memberi baju, menyisir, menyanyikan, diajak berbicara dan lainnya.
Banyak orang dewasa yang tetap menyimpan boneka masa kecilnya karena menyimpan memori indah sebagai objek rasa sayang.
"Sebenarnya pada orang dewasapun bermain dewasa tidak salah, hanya bagaimana fokus orang tersebut antara kehidupan nyata dan kehidupan fantasi dengan bonekanya," jelasnya.
"Sejauh dia tetap bisa membedakan tentunya tidak jadi masalah," tambah Aully.
Akan tetapi, jika semakin kesulitan membedakan mana yang nyata dan fantasi, hal inilah yang menjadi masalah.
Akhirnya berujung pada terganggunya kesehatan mental.
"Misalnya pekerjaannya menjadi terganggu karena harus mengurus ‘boneka’ tersebut, atau menghabiskan uang terlalu banyak untuk hal yang tidak perlu untuk bonekanya. Hubungannya dengan orang lain menjadi terganggu karena lebih memprioritaskan bonekanya ya tentu akan menjadi masalah," terangnya.
Hal ini tidak sepenuhnya sehat karena pada orang dewasa, objek sayang ataupun teman bisa didapat dari dunia nyata seperti anak sungguhan.
Adapun salah satu faktor yang menyebabkan munculnya tindakan tersebut yakni kurangnya tingkat kematangan emosional.
Lihat juga video “Poskita Terkini: Egy Maulana Dikabarkan Akan Turun Jelang Leg 2 Semi Final AFF 2020 Melawan Singapura”. (youtube/poskota tv)
Namun melihat fenomena yang terjadi saat ini, bisa juga karena faktor viral atau sekadar cari sensasi belaka.
"Ya saat ini menjadi fenomena karena yang banyak mengasuh boneka adalah artis, diviralkan di mana-mana dan harganya cukup mahal menurut berita. Jadi kalau punya rasanya kelas sosialnya menjadi naik," tutur Aully.
"Ya kalau orang mau beli boneka seperti itu, asal punya uang ya enggak papa. Yang jadi masalah adalah kalo sudah tidak bisa membedakan mana yang nyata dengan yang mainan atau fantasi," imbuhnya. (roma)