JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul menilai baliho Puan Maharani di daerah pengungsian membuat teduh korban erupsi Gunung Semeru.
Tampak jelas adanya baliho-baliho Puan yang dipasang sebagai tanda bahwa PDIP bekerja untuk rakyat Indonesia.
“Semoga Rakyat tercinta di sekitar desa terdampak erupsi Gunung Semeru semakin teduh hatinya dengan adanya baliho bu Puan Maharani Ketua DPR RI juga tokoh PDI Perjuangan yang terus bekerja untuk rakyat Indonesia MERDEKA,” cuit Ruhut menanggapi kritik baliho Puan di daerah pengungsi Erupsi Gunung Semeru, Selasa (21/12/2021).
Ruhut kembali memposting cuitan mengenai baliho Puan yang tersebar di daerah pengungsian erupsi Gunung Semeru membuat para korban yang mengungsi merasa teduh kembali.
“Mengapa marah-marah barisan sakit hati kadrun melihat baliho bu Puan Maharani yang dipasang simpatisan di sekitar desa terdampak Erupsi Gunung Semeru ? tolong lihat maksud baiknya, silahkan saja simpatisan tokoh-tokoh lain mau memasang tapi tulisan-tulisan balihonya membuat teduh MERDEKA,” cuit kembali Ruhut, Kamis (23/12/2021).
Sebelumnya banyak kritikan yang dilontarkan kepada PDIP yang dengan sengaja menyebar baliho Puan Maharani di daerah pengungsian Gunung Semeru. Baliho-baliho tersebut dinilai tidak memiliki nurani karena tidak memberikan tindakan nyata mengatasi bencana yang mereka hadapi.
Namun baliho itu dinilai memiliki misi politik di tengah para korban yang sedang dirundung kesedihan karena terdampak bencana erupsi Gunung Semeru.
Diketahui baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran di sekitar desa terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur mengotori sepajang jalan menuju lokasi pengungsian.
Belum diketahui siapa yang memasang baliho tersebut. Diduga baliho-baliho tersebut dipasang oleh kader, orang dekat atau relawan PDIP.
Baliho yang memperlihatkan Puan mengenakan kerudung merah dengan latar foto para pengungsi. Dalam baliho tersebut dilengkapi kalimat penyemangat.
“Tangismu, tangisku. Ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan,” tulis kalimat dalam baliho tersebut.
Warganet banyak mengomentari keberadaan baliho-baliho di loaksi bencana untuk pencitraan. Seharusnya partai yang menaungi Puan melakukan Tindakan nyata untuk membantu korban erupsi Gunung Semeru.
“Niat Baik ? Hal baik apa yang bisa diambil dari banyaknya BALIHO PUAN ? Duka semeru tidak bisa diselesaikan hanya dengan COCOT atau tulisan SPANDUK . Dulu saya kira kamu politisi yang punya integritas,ternyata kau tidak lebih hanyalah POLITISI musiman yang hinggap dimana angin berhembus .. #MIRIS,” cuit akun @morphogofficial menanggapi cuitan @ruhutsitompul.
Sedangkan akun @alfaatih_abu menanggapi cuitan Ruhut Sitomput mengenai dana pembuatan baliho seharusnya bisa disumbangkan ke korban erupsi Gunung Semeru.
“Mungkin waktu dan tempat tidak tepat bang, berapa biaya pembuatan dan pemasangan baliho, jika disumbangkan akan lebih baik. Kalau seperti ini tidak berbeda dengan kelompok sebelah yg memasang baliho di pohon tempat musibah kemarin,” cuit @alfaatih_abu mengomentari cuitan Ruhut.
“Bulan marah atau sakit hati pak ruhut, tetapi pemasangang baliho tersebut tidak melihat situasi dan kondisi lingkungan masyarakat, sehingga akal memunculkan sehatnya tidak jalan dan menimbulkan prespektif yang negatif, dan penalaran politik yang tidak sehat,” tulis @gubukaspirasi. (Winanto)