Prof Wiku Sampaikan Kabar Gembira! Angka Kematian Covid-19 Catatkan Rekor Terendah Bertambah 1 Orang, Berikut Update Terbaru

Minggu 28 Nov 2021, 18:56 WIB
Tim Pakar dan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (foto: Satgas)

Tim Pakar dan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (foto: Satgas)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus kematian akibat Covid-19 secara nasional per hari Minggu (28/11/2021) mencatatkan rekor terendah, yakni hanya bertambah sebanyak 1 orang. Sehingga total angka kematian akibat virus Corona sudah mencapai 143.808 orang.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengumumkan kasus aktiof Covid-19 per Minggu (28/11/2021) bertambah sebanyak 264 orang, sehingga secara akumulatif angka positif Covid-19 menyentuh angka 4.255.936 kasus.

Sementara kasus sembuh virus Corona per hari Minggu (28/11/2021) juga bertambah 276 orang. Dengan demikian total mereka yang sembuh mencapai 4.103.914 orang.

Per hari Minggu (28/11/2021) Satgas juga mengumumkan adanya tiga provinsi yang tertinggi dalam penambahan kasus positif.

DKI Jakarta bertambah  51 kasus, Jawa Tengah bertambah 33 kasus dan Jawa Timur bertambah 32 kasus.

Satgas juga mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, 3M (memakai masker menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun air mengalir) untuk mencegah penularan Covid-19.

Sebelumnya, Tim Pakar dan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang, Pemerintah mengambil langkah antisipasi untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19.

"Walaupun kasus saat ini cenderung terkendali, namun kehati-hatian tetap diperlukan. "Periode Nataru sangat berpotensi pada lonjakan kasus. Terutama menimbang perilaku masyarakat seringkali kurang disiplin saat berlibur atau mengunjungi kerabat," tutur Wiku.

Wiku menambahkan munci kesuksesan kita menghadapi periode nataru nanti ada dua, yaitu Pertama, kesadaran masyarakat untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak, serta tidak menunda-nunda untuk divaksin.

"Dan kedua, keseriusan pemerintah dalam pengawasan protokol kesehatan, dan distribusi vaksin pada wilayah-wilayah yang cakupannya masih rendah," pungkas Wiku.

Ia menjelaskan di Indonesia kegiatan masyarakat berangsur normal. Meskipun penggunaan masker diwajibkan, namun tidak sepenuhnya diawasi dengan baik. Terlihat pelanggaran di beberapa tempat umum seperti terminal dan pasar rakyat.


Berita Terkait


News Update