Oleh Yulian Saputra, Wartawan Poskota
PEMBERLAKUAN Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 di DKI Jakarta memasuki minggu ketiga. Aktivitas masyarakat mulai meningkat, berbagai kesibukan berangsur normal seperti masa sebelum pandemi Covid-19.
Hal itu terlihat dari kondisi di lapangan sehari-hari. Tak sedikit masyarakat baik di pasar, warung kopi dan tempat-tempat umum lainnya abai terhadap protokol kesehatan (prokes), terutama penggunaan masker dan menjaga jarak.
Tak jarang terlihat pula masyarakat memakai masker hanya untuk menutup mulut atau sekadar membungkus dagu. Ada juga yang tidak mengenakan masker sama sekali, berada di kerumunan hingga sulit menjaga jarak.
Tidak hanya masyarakat, sejumlah figur publik, artis bahkan Presiden dan Anggota DPR juga sempat mengabaikan prokes.
Saat menjajal langsung lintasan Sirkuit Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (12/11/2021), Presiden Jokowi tampak melepas maskernya ketika menunggangi motor custom berwarna dominan hijau miliknya. Sementara sejumlah pengiringnya tetap memakai masker.
Belum lama ini pun ada Anggota DPR wira-wiri di layar kaca memberikan keterangan kepada pers ihwal keributan yang dialami ibunya dan dirinya dengan seorang wanita muda. Saat diwawancarai sejumlah wartawan, yang bersangkutan melepas masker.
Lebih parah lagi, muncul pula di televisi sekelompok artis senior dan junior bersilaturahmi dalam kegiatan reuni, tidak semuanya memakai masker dan menjaga jarak. Mereka bernyanyi dan tertawa bersama tanpa masker serta berangkulan.
Kabid Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny Harry B Harmadi mengakui adanya penurunan kedisiplinan masyarakat terhadap penerapan prokes.
“Kalau sebelumnya kepatuhan memakai masker itu di angka hampir 8,3 secara poin, sekarang poinnya, di angka 8,1. Jadi kita menurun 0,2 poin dalam 1 bulan terakhir,” katanya, dalam wawancara bersama satu stasiun televisi swasta, dikutip penulis pada Selasa (23/11/2021).
Sementara itu, dari pengakuan sejumlah masyarakat, kebanyakan mengatakan sudah berani beraktivitas di ruang publik yang ramai karena sudah divaksin. Selain itu jumlah kasus positif Covid-19 dianggap sudah mereda.
Padahal, pandemi Covid-19 masih berlangsung dan dunia termasuk Indonesia terus mempersiapkan diri untuk segala sesuatu yang mungkin terjadi.
Satgas Covid-19 melaporkan penambahan 394 kasus positif di Indonesia pada Selasa (23/11/2021). Kasus baru terbanyak berasal dari DKI Jakarta dengan 69.
Total kasus Covid-19 di Indonesia per Selasa (23/11/2021) pukul 19.00 WIB mencapai 4.253.992, terhitung sejak 2 Maret 2020.
Dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 7.916 kasus aktif atau pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Sementara, pasien Covid-19 yang sembuh dalam sehari kemarin jumlahnya bertambah 434, total kasus kesembuhan hingga saat ini mencapai 4.102.323.
Sedangkan, pasien yang meninggal dunia pada periode 22-23 November bertambah 9 kasus. Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 kini mencapai 143.753 jiwa.
Meski penambahan kasus positif hingga angka kematian akibat Covid-19 menurun dan Jakarta sudah dikategorikan level 1 risiko penularan Covid-19, namun kewaspadaan adalah tetap yang utama.
Lihat juga video “Kecelakaan Bus di Cipulir, Detik-detik Penyelamatan Sopir Bus Berlangsung Dramatis”. (youtube/poskota tv)
Masyarakat sejatinya tidak boleh terlena dengan status tersebut karena ancaman gelombang ketiga yang diprediksi terjadi pada akhir tahun masih mungkin terjadi.
Oleh sebab itu, seluruh masyarakat dari berbagai kalangan harus tetap disiplin menjalani prokes dan mematuhi setiap kebijakan yang dibuat pemerintah.
Meski sudah divaksin, jangan ada toleransi dalam penerapan prokes. Pengawasan tertib masker, jaga jarak dan kerumunan juga harus terus ditegakkan. (*)