Ilustrasi Hujan di Kota Tangerang yang menyebabkan terjadi genangan. (Foto/Poskota.co.id/Iqbal)

Tangerang

BMKG Perkirakan Puncak Musim Hujan di Kota Tangerang pada Februari 2022, Musim Hujan Kali Dibedakan Tiga Kategori

Kamis 28 Okt 2021, 06:00 WIB

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Puncak dari musim penghujan diperkirakan akan berakhir pada Februari 2022. Hal tersebut diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) Kota Tangerang.

Saat ini diketahui musim penghujan telah melanda wilayah Kota Tangerang dan sekitarnya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan BMKG di Provinsi Banten dan DKI Jakarta musim hujan baru akan berakhir tahun mendatang.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, Urip Setiyono menjelaskan, musim hujan kali ini dibedakan menjadi tiga kategori.

"Kategori hijau puncak musim hujan terjadi pada Desember 2021 di sebagian kecil Kabupaten Lebak bagian tenggara, zona biru tua terjadi pada Januari 2022 untuk Kabupaten Pandeglang, sebagian besar Kabupaten Lebak dan Jakarta Utara," jelasnya, Rabu (27/10/2021).

Selanjutnya, kata Urip, dalam kategori kedua yakni zona biru. Dalam zona ini kebanyakan melanda wilayah Banten.

"Lalu untuk kategori zona biru muda terjadi pada Februari 2022, itu untuk Kabupaten Lebak bagian selatan, Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat," imbuhnya.

Secara umum, kata Urip, kota dan kabupaten tersebut berpotensi hujan sedang hingga hujan lebat.

Potensi tersebut juga disertai kilat, petir, dan angin kencang periode 25 hingga 30 Oktober 2021.

"Banten khususnya Kota Tangerang akan diprediksi mengalami itu," ujarnya.

Bibit Siklon Tropis 98W dan 99W

Menurut Urip, perkiraan cuaca tersebut juga didasari dari pengamatan BMKG terhadap bibit siklon tropis 98W yang tumbuh di Samudra Pasifik Barat, dan bibit siklon tropis 99W yang tumbuh di laut China Selatan.

"Yang dimaksud bibit siklon tropis 98W dan 99W adalah cuaca yang berpotensi menjadi siklon (wilayah atmosfer bertekanan rendah yang bercirikan pusaran angin yang berputar berlawanan dengan arah jarum jam)," ujarnya.

Menurut dia kedua siklon tersebut berpotensi menjadi siklon dan bilamana sudah menjadi siklon akan diberi nama Otoritas Warning Center, seperti siklon seroja.

"BMKG telah memberika peringatan dini siklon tropis dari dua bibit siklon terdeteksi, bibit siklon 98W dan 99W bergerak ke arah Utara-Barat Laut menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan intensitas keduanya meningkat dalam 24 jam ke depan," katanya.

Urip menambahkan, bibit siklon 98W dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia. 
Selain dampak tidak langsung dari kedua bibit siklon tersebut, cuaca di beberapa wilayah Indonesia juga dipengaruhi fenomena oleh Gelombang Rossby dan gelombang Kelvin yang terpantau aktif di beberapa wilayah Indonesia.

"Dan adanya pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang dapat meningkatkan konvektifitas di atmosfer dan potensi pertumbuhan awan hujan. Secara umum, potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir serta angin kencang untuk periode 25 dan 30 Oktober 2021 masih dapat terjadi di wilayah propinsi.

"Ada 30 provinsi yang terdampak, salah satunya Provinsi Banten yang berarti Kota Tangerang juga terdampak," pungkasnya. (Muhammad Iqbal)

Tags:
bmkgperkiraan cuacaperkiraan cuaca bmkgPrakiraan BMKGbmkg perkirakan puncak musim hujanmusim hujanpuncak musim hujan

Administrator

Reporter

Administrator

Editor