JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kematian pasti akan dialami oleh semua mahluk bernyawa. Hanya saja, tanda-tanda yang ditinggalkan bergantung dari amal kebaikannya. Tanda-tanda kebaikan inilah yang ditunjukkan oleh tokoh nasional, H. Harmoko menjelang kepergiannya ke pangkuan Illahi.
Tanda-tanda kebaikan menjelang wafatnya H. Harmoko, diungkapkan oleh Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Minggu (10/10/2021) malam pada acara Tahlilan Doa 100 hari wafatnya H. Harmoko bin Asmopawiro.
Ketika memasuki pensiun, H. Harmoko selalu berbuat kebaikan seperti membina sejumlah pesantren, anak yatim dan sangat istikamah.
Tahlilan dilaksanakan secara virtual diikuti oleh lebih dari 250 peserta termasuk sejumlah tokoh nasional antara lain Jenderal (purn) Try Sutrisno, Akbar Tanjung, Prof. Rahadi Ramelan dan tokoh-tokoh lainnya.
“Masyaallah, peserta sangat banyak. Ini adalah tanda bahwa almarhum adalah orang yang baik. Inilah tanda-tanda orang baik. Ia dijemput dengan suara tawa, sementara yang ditinggalkan menangis. Ia pergi dengan senyum, sementara orang lain menangis,” ungkap Prof. Nasaruddin.
Dalam ceramahnya, Prof. Nasaruddin juga menceritakan tentang proses wafatnya Rasulullah SAW. Nabi Muhammad menjelang wafat selalu ditunggui oleh malaikat Jibril.
“Menjelang kepergiannya, beliau tidak memikirkan diri sendiri. Melainkan memikirkan umatnya,” ungkap Prof. Nasruddin. Kemuliaan Rasulullah inilah yang patut diteladani.
Prof. Nasaruddin mengungkapkan, tanda-tanda kebaikan juga ditunjukkan oleh H. Harmoko menjelang kepergiannya.
“Kita doakan semoga tanda-tanda yang ditingalkan Pak Harmoko, insyaallah adalah sebuah kebaikan,” ucap Imam Besar Masjid Istiqlal ini.
Sebelum tausyiah Prof. Nasaruddin, acara tahlilan diisi dengan membaca Surah Yasin dan doa dipimpin oleh Ustaz Drs. Rosyidin, Pimpinan Ponpes Al Baroqah Nganjuk.
Pesan Kebaikan
Sebelum tahlilan dimulai, Ny. Hj. Sri Romadhiyati Harmoko dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jenderal (purn) Try Sutrisno, Akbar Tanjung, dan seluruh hadirin.
“Mohon dimaafkan sebesar-besarnya apabila ada kesalahan suami saya,” ucap Ny. Hj. Sri.
Acara juga diselingi dengan video kilas balik kegiatan H. Harmoko ketika menjabat sebagai Ketua Umum Golkar, Ketua DPR/ MPR, Menteri Penerangan serta kegiatan lainnya diiringi nyanyian latar dibawakan oleh cucu beliau, Aisya Nabila.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Azisoko Harmoko, putra H. Harmoko mewakili keluarga.
“Kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo, Bapak Airlangga Hartarto, Bapak Anies Baswedan, Bapak Johny G Plate, Prof. Nasarudin Umar, Bapak Agung Laksono, Pihak Pimpinan dan Staff RSPAD serta TMP Kalibata dan juga yang lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah memperlancar proses pemakaman Almarhum ketika itu,” kata Azisoko dalam sambutannya.

Salah satu pesan filosofi yang beberapa kali disampaikan Harmoko semasa hidup kepada keluarga. (foto: poskota)
Azisoko mengungkapkan, ayahnya selalu memberi teladan baik melalui sikap, ucapan serta pesan-pesan filosofi. Salah satunya “Ojo dadi menungso sing rumongso biso lan rumongso pinter. Dadiyo menungso sing biso lan pinter rumongso".
"Pepatah jawa tersebut sering diucapkan Almarhum kepada kami, yang artinya jangan menjadi manusia yang merasa paling bisa dan merasa paling pintar, tapi jadilah manusia yang bisa dan pintar merasakan,” ungkap Azisoko.
Artinya lagi, lanjut Azisoko, kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, Tuhan YME Sang maha pencipta sebagaimana tertera dalam asmaul husna.
“Janganlah kita merasa paling memiliki karena semuanya hanyalah titipan Allah SWT. Dalam hidup ini kita juga harus pintar menggunakan Roso, dengan hati yang bersih, peka terhadap perasaan orang lain, peka terhadap lingkungan dan alam semesta ini, sehingga semua tindak laku kita bisa bermanfaat bagi banyak manusia. Aamiin YRA,” sambung Azisoko.
Tonton juga video "Headline Harian Poskota Edisi Senin 11 Oktober 2021". (youtube/poskota tv)
Pada penutup acara, Azisoko dan Ny. Hj. Sri Romadhiyati Harmoko menghaturkan terima kasih kepada seluruh hadirin yang mengikuti tausiah, teriring doa semoga H. Harmoko yang wafat pada 4 Juli 2021 mendapat tempat terbaik di surga Allah SWT. (ird)