JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Orang tua anak korban pelecehan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dengan pelaku berinisial A.
Paurmin Ops Unit Reskrim Polsek Duren Sawit Jakarta Timur, Ipda Tatan menerangkan bila orang tua korban yang anaknya dilecehkan dengan cara dicium sepakat untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
Pelecehan itu sebelumnya terjadi pada Selasa (21/9/2021) di wilayah Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jaktim.
"Mengingat korban adalah anak perempuan di bawah umur 18 tahun, dan pada saat korban tiba di Polsek Duren Sawit didampingi ibu korban, selanjutnya kita arahkan untuk membuat laporan polisi," ungkap Tatan kepada wartawan, Rabu (22/9/2021).
"Namun demikian antara kedua pihak baik orangtua korban maupun dari pihak tersangka sepakat untuk menyelesaikan perkara melalui musyawarah kekeluargaan dan dibuatkan Surat Pernyataan," imbuhnya.
Tatan melanjutkan, karena kejadian tersebut, pelaku yang sebelumnya tinggal di kontrakkan sekitar kejadian, kini dengan kesadaran diri pindah dari kediamannya.
"Pelaku ngontrak di sekitar tempat kejadian. Dengan Kejadian tersebut, pelaku sudah tidak mengontrak di tempat tersebut dan sudah pindah ke tempat lain," terangnya.
Dikabarkan sebelumnya, seorang anak perempuan berusia 12 tahun menjadi korban pelecehan seksual tatkala hendak membeli kopi di warung kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (21/9/2021) malam.
Ketika itu, si anak disuruh membeli kopi oleh ibunya ke warung di dekat rumah bertemu dengan seorang pria yang tak dikenal.
F, selaku paman korban, menjelaskan ketika selesai membeli kopi di warung, dalam perjalanan pulang bertemu dengan pelaku.
Kemudian pelaku bertanya kepada keponakannya lokasi tempat jualan nasi uduk di sana.
"Keponakan saya nunjuk ke sana, dibawa coba tunjukin dulu, dibawa ke situ, di rangkul terus dicium," kata F, Rabu (22/9/2021).
Lantas, keponakannya langsung melarikan diri usai dicium oleh pelaku pria berinisial A, sembari menangis.
Lalu F bertanya kepada keponakannya itu, kenapa sehabis beli kopi dia pulang sembari menangis
"Saya langsung lari kemari, ternyata udah enggak ada, kata pemilik warung ini bilang, saya tanya lihat orang ini gak? Lihat, ini kuncinya ketinggalan saya ambil kuncinya," jelasnya.
Ketika dicari tidak ada, keponakannya pun memberi tahu ciri-ciri pelaku dan karena F sudah tahu orangnya, ia menunggu di depan rumah.
Benar saja, tak lama kemudian, pelaku melintas di depan rumahnya dan keponakannya itu langsung menunjuk ke arah pelaku.
"Dia malah lewat rumah saya, setelah lewat ya saya tangkap, ya karena sedikit emosi saya jadi teriak, orang ngumpul rame, barulah kita lapor ke RW," terangnya.
Tonton video 'Bocah Tenggelam di Sungai Belakang Taman Ismail Marzuki (TIM) Ditemukan'. (youtube/poskota tv)
F mengaku tidak tahu tempat tinggal pelaku dan warga asli mana. Namun, kata F, pelaku sering melintas setiap sore di sekitar rumahnya dan ini yang membuat keponakannya hafal wajah pelaku. (cr02)