TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Arman (43) seorang ustad yang kerap disapa Alex merupakan Ketua Talim lingkungan RT 02/05. Sejak Pandemi Covid-19 dia kerap didatangi orang untuk berobat.
Selain dikenal sebagai sosok pemuka agama, Alex, sapaan akrabnya, juga dikenal sebagai sosok orang yang bisa melakukan pengobatan alternatif.
Namun nahas dirinya tewas setelah ditembak orang tidak dikenal (otk) Sabtu (18/9/2021) malam kemarin.
Menurut Ketua RW sekitar Ahmad Mangku, belakangan ini Arman seringkali menerima pasien.
"Profesi dia pengobatan alternatif, artinya sebelum corona banyak yang datang," ujarnya, Minggu (19/9/2021).
Kata Mangku Arman merupakan Ketua Talim di lingkungan. Dirinya juga dikenal baik dengan masyarakat.
"Beliau seorang ustad ketua talim penggerak syiar islam di lingkungan RT 02 RW 05, artinya beliau orang sangat baik," jelasnya.
Mangku mengaku saat ini jenazah Arman sudah dimakamkan. Masyarakat juga sangat terpukul atas kejadian ini.
"Setengah 2 dimakamkan. Sangat kaget artinya orang baik seperti almarhum menjadi korban seperti ini, sebelumnya tidak pernah ada kejadian seperti ini," jelas dia.
Dia berharap atas kejadian ini pihak keluarga dapat diberikan kesabaran.
"Mudah mudahan keluarga ditabahkan, anak-anak yang masih kecil Insya Allah mudah rezekinya pendidikannya yang sabar atas kejadian ini," ujarnya.
Namun dirinya juga meminta aparat penegak hukum bisa cepat mengungkap perkara ini.
Apalagi aksi dua kawanan ini terekam kamera pengintai CCTV.
"Saya berharap untuk mengusut ini. Di sekolah jalan itu ada CCTV untuk saat ini sedang diselididki polisi," jelasnya.
Mangku menambahkan, saat kejadian ini berlangsung korban juga usai melangsungkan ibadah sholat maghrib bersama anaknya.
"Habis sholat maghrib sama anaknya. Sebelum maghrib kemarin tanggal 18, diduga pelaku beli es lalu duduk di depan, cuma berpakaian ojol," imbuhnya.
"Ciri ciri pelaku putih bersih, 4 hari terakhir sering mantau. Menggunakan sepeda motor matik BeAT berwarna biru," tuntasnya.
Sementara itu Kakak korban Santos (52) mengatakan sudah jarang bertemu dengan adiknya sejak satu tahun belakangan.
"Kalau saya jarang ketemu, setahun sekali. Pas kemarin saya mau ketemu ada halangan, emang dia paling dekat sama saya," ujarnya.
Namun dirinya mengaku tidak mengetahui jika korban memiliki musuh ataupun masalah dengan orang lain.
"Kalau ada masalah apapun sekecil apapun ngomong. Karena saya dapet kabar jam 9 kirain saya ada masalah apa. Ga taunya sampe sini salah. Orangnya baik sama warga sama masyarakat," ujarnya.
Kata dia Arman merupakan anak ke 4 dari lima bersaudara. Dia juga membenarkan jika saudaranya juga mendengar adanya suara letupan senjata api.
"Arman adik ke 2 kaka saya ada 1 dia anak ke 4 ada 5 bersaudara. Pas denger ada orang lari dia tau abis solat langsung ke warung. Kalau tau dia pelakunya ya mungkin langsung," tuntasnya. (Muhammad Iqbal)